Berita Hoak Bahayanya Nomor Telepon +62282

BABAT POST – Kabar beredar mengenai telepon dari nomor +62282 yang bisa mencuri saldo tabungan melalui mobile banking terus menjadi gencar dikalangan masyarakat umum. Gimana tidak? Menurut sebagian orang hal tersebut membahayakan.

Berita lain yang juga menjadi sorotan datang dari informasi soal keunggulan OS buatan Indonesia pada ponsel Advan G1 dan berita soal pengalaman pekerja ekspatriat Korea Utara ketika menggunakan layanan telekomunikasi di negara tersebut. Untuk selengkapnya, simak tiga berita terpopuler berikut ini:

Read More
Berita Terkait :  Kominfo Kembali Blokir 16 Situs Hoax

1. Terima Telepon dari +62282 Bisa Curi Saldo Tabungan?
Informasi bohong (hoax) banyak beredar di media sosial, bahkan bisa menyebar dengan cepat. Salah satu hoax yang saat ini cukup ramai di media sosial adalah soal telepon dari nomor +62282, yang bisa mencuri saldo tabungan melalui mobile banking.

Jadi jika kalian melihat pesan tersebut, abaikan saja. Pasalnya, pesan itu sudah dipastikan hoax alias tidak benar.Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, tidak benar jika mengangkat telepon dari nomor tersebut, saldo tabungan kalian akan berkurang. Menurutnya, nomor yang banyak dibicarakan orang tersebut sebenarnya adalah milik operator telekomunikasi.

Berita Terkait :  YouTube Siap Hambat Gerak Teroris

2. Ponsel Advan G1 Pakai OS Indonesia, Apa Keunggulannya?
Advan telah meluncurkan smartphone 4G terbarunya, Advan G1. Ponsel ini didukung dengan sebuah sistem operasi bernama IDOS (Indonesia Operating System) berbasis Android Marshmallow 6.1.2 yang diklaim mampu memberi kesempurnaan saat menjalankan berbagai aktivitas ponsel.

Marketing Director Advan Tjandra Lianto menuturkan, IDOS yang dipakai Advan adalah versi keenam. Meski begitu, inovasi Advan tak akan berhenti di situ sebab tahun ini pihaknya akan mengembangkan versi ketujuh IDOS.

Berita Terkait :  Cara Cek Nomor 3 Tri

3.Begini Rasanya Menggunakan Ponsel di Korea Utara Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, terlebih dalam penggunaan teknologi. Maka itu, tak heran sejumlah penggunaan teknologi di negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut begitu dibatasi. Sampai-sampai penggunaan ponsel pun seperti terasa di zaman batu.

Will Scott, seorang guru komputer ekspatriat di Pyongyang, mengungkapkan pengalamannya menggunakan ponsel dan jaringan telekomunikasi di Korea Utara. Ia mengatakan, menggunakan ponsel untuk menelepon kontak di negara itu memang sangat ‘menyiksa’. Apa yang menyebabkan dirinya mengatakan demikian?

Related posts