BABAT POST – Banyak alasan kenapa banyak Pria melakukan segala cara demi sebuah like pada jejaring media sosial. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan keamanan cyber Kaspersky Lab menunjukkan bahwa pria cenderung mau melakukan apa saja demi mendapatkan “like” di media sosial (medsos). Pria juga senang mengunggah hal-hal pribadi demi mendapatkan like.
Yang mengejutkan, dalam usaha untuk mengumpulkan like, pria lebih mungkin untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan atau rahasia tentang rekan kerja, teman atau pimpinan perusahaan dibandingkan perempuan di media sosial.
Sebagai contoh, 14 persen pria mengatakan mereka akan mengungkapkan sesuatu yang rahasia tentang rekan kerja, dibandingkan dengan 7 persen wanita. Demikian ditulis dalam keterangan Kaspersky yang diterima KompasTekno, Rabu (8/2/2017).
Hasil survei lain, 13 persen pria bersedia mengunggah sesuatu yang rahasia tentang pemimpin mereka, dan 12 persen pria berani untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan tentang teman dibandingkan dengan 6 persen perempuan.
Pria juga akan merasa lebih kecewa jika tidak mendapatkan jumlah like seperti yang mereka harapkan. Survei Kaspersky menunjukkan 24 persen pria merasa khawatir apabila hanya beberapa orang yang menyukai hasil unggahannya. Teman-teman pria tersebut akan berpikir bahwa mereka bukanlah sosok yang populer bila dibandingkan dengan 17 persen wanita.
Sebanyak 29 persen pria juga mengakui bahwa mereka merasa kesal jika seseorang yang mereka anggap penting tidak menyukai unggahan mereka.
“Hal ini sejalan dengan asumsi bahwa pria kurang memikirkan masalah keharmonisan sosial dan lebih berani dalam mengambil risiko,” kata Dr. Astrid Carolus, Media Psychologist di University of Würzburg.
Berisiko
Sementara Evgeny Chereshnev, Head of Social Media di Kaspersky Lab, memperingatkan bahwa perilaku seperti ini di medsos dapat menempatkan pria dalam posisi berisiko.
“Dalam proses mendapatkan pengakuan sosial, banyak orang mengesampingkan batas-batas kewajaran antara apa yang pantas untuk dibagikan, dan apa yang sebaiknya disimpan dalam ranah pribadi,” kata Chereshnev.
Ia melanjutkan, sebaiknya orang perlu lebih waspada dan mawas diri dalam dunia digital, terutama perihal informasi yang mereka bagikan di medsos. Software keamanan juga perlu di-install pada perangkat mereka.
“Ini untuk melindungi diri sendiri dan orang yang mereka cintai dari ancaman siber,” pungkas Chereshnev.