BABAT POST – iPhone yang rencananya akan dirakit di Negara India bukanlah kabar burunng saja. Bulan depan rencanya Apple akan memproduksi ponsel pintar barunya di Negara India. Ya, bulan depan yakni bulan April 2017.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Times of India (via 9to5Mac), Apple bakal mulai memproduksi iPhone barunya buat pasar India di Bengaluru pada bulan April 2017 di fasilitas pabrik milik Wistron yang berada di Peenya.
Keseriusan Apple untuk memproduksi iPhone di India sangat tinggi. Dengan memproduksinya di India, Apple bisa menjual iPhone dengan harga yang lebih bersaing mengingat tidak ada tambahan biaya impor yang dibebankan pemerintah lokal sebesar 12,5 persen.
Menteri Teknologi dan Informatika India, Priyank Kharge, mengonfirmasi Apple akan memulai proses perakitan iPhone di ibukota teknologi India, yaitu Bangalore, pada akhir April mendatang. Apple iPhone akam dirakit di Bangalore, dan seluruh perangkat tersebut akan ditargetkan untuk kegiatan penjualan di pasar domestik.
Kharge juga menyebut negara bagian Karnataka akan membantu Apple, jika perusahaan asal Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk membangun pusat perakitan selanjutnya di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Apple telah menjalani proses diskusi dengan pemerintah India selama beberapa bulan. Raksasa teknologi berpusat di Cupertino, Amerika Serikat ini juga dilaporkan meminta rehat terkait pajak selama 15 tahun, namun hal ini masih dinegosiasikan.
Dengan membangun fasilitas pabrik perakitannya di India, Apple akan dapat membuka toko ritel miliknya dan memperkuat eksistensinya di negara tersebut. Sementara itu, India merupakan negara yang dinilai Apple memiliki pangsa pasar yang terbatas.
Pada tahun 2016 lalu, Apple mendistribusikan sebanyak 2,5 juta unit iPhone di India, dan berhasil menduduki peringkat kesepuluh dalam daftar pemilik pangsa pasar terbesar di India, yang dipimpin oleh Samsung dan didominasi oleh Android.
Sementara itu, Apple diumumkan berencana untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Jakarta, Indonesia, pada tahun 2017 ini. Persiapan proyek pengembangan ini, dikonfirmasikan Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, telah memasuki tahap akhir.