BABAT POST – Apa sih Snapchat itu? Snapchat merupakan salah satu aplikasi pesan mobile yang sangat unik karena pengguna bisa mengirim video serta foto secara otomatis kepada pengguna lainya dan akan terhapus dalam beberapa detik saja. Para pengguna Snapchat juga bisa membuat foto atau video mereka menjadi lebih menarik dengan cara menambahkan teks atau coretan pensil.
Snapchat kembali menggulirkan update untuk aplikasi versi iOS, memungkinkan pengguna menciptakan Snapcode untuk situs yang mereka inginkan. Snapcodes merupakan kode QR khas Snapchat, dan hanya dapat digunakan di dalam aplikasi.
Melalui update ini, hanya pengguna Snapcodes yang dapat menciptakannya untuk profil mereka, serupa dengan implementasi WeChat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dapat menambahkan teman lebih cepat, dengan memotret kode tersebut.
Proses menciptakan Snapcode baru untuk situs pilihan pengguna tergolong sederhana. Pengguna dapat mengakses menu Settings, dan pilih opsi Snapcodes di bagian antara Bitmoji dan Password.
Kemudian, ketuk Create Snapcodes dan masukan URL, dan setelahnya ketuk Create dan pengguna akan memperoleh Snapcode. Pengguna juga dapat menambahkan gambar pada bagian dengan ikon hantu, dan menyimpan Snapcode pada galeri, atau membagikannya melalui berbagai layanan yang didukung perangkat.
Kode ini merupakan default untuk masing-masing https, sehingga situs harus mendukung protokol situs internet tersebut. Untuk situs yang tidak mendukung protokol ini, pengguna dapat mengubahnya menjadi https.
Fitur baru ini diperkirakan akan disambut baik oleh sejumlah bisnis yang telah dan akan menjadi rekan Snapchat, untuk dapat berinteraksi dengan pelanggan mereka. Sebelumnya, Snapchat hanya mengizinkan Snapcodes untuk akun Snapchat pengguna, sedangkan update ini menghilangkan batasan tersebut.
Untuk saat ini, update tersebut baru dapat dinikmati oleh pengguna aplikasi versi iOS. Snapchat diperkirakan akan segera menghadirkan update berisi fitur ini untuk aplikasi versi Android.
Selain itu, sebelumnya Snapchat juga dilaporkan ikut bersiap untuk menghadapi berita palsu, dengan mengubah pedoman konten mereka untuk para penerbit berita. Perubahan ini bertujuan untuk mengurangi gambar yang bisa disalahartikan atau tidak memiliki nilai berita.