Aplikasi Periscope Bangga Jadi Buatan Imigran AS

BABAT POST – Keputusan yang dibuat oleh presiden baru Amerika tidak lama setelah peraturan eksekutif Presiden Donald Trump yang melarang masuknya imigran dari 7 negara mayoritas Muslim muncul, Silicon Valley dengan cepat bereaksi dengan pernyataan, update fitur dan donasi untuk mendukung organisasi nirlaba pendukung hak masyarakat, seperti American Civil Liberties Union (ACLU).

Pada hari Sabtu, CEO Twitter, Jack Dorsey mengkritik peraturan baru ini melalui sebuah kicauan. Hari ini, Twitter juga menambahkan kalimat “Dengan bangga dibuat oleh imigran di Amerika” pada halaman loading aplikasi Periscope.

Berita Terkait :  Alasan Galaxy S8 Tidak Miliki Tombol Fisik Home

“Periscope dibuat, dipelihara dan dioperasi oleh orang-orang dari banyak negara dengan beragam agama. Tanpa imigran dan pengungsi, Periscope tidak akan ada,” tulis tim Periscope dalam sebuah blog post, seperti yang dikutip dari The Verge.

“Kami merasa harus menyatakan siapa kami sebenarnya, dan efek nyata dari peraturan ini.”

Langkah yang diambil Twitter ini mungkin tidak memiliki dampak sebesar keputusan Lyft, yang berjanji untuk mendonasikan USD1 juta (Rp13,3 miliar) untuk ACLU, tapi ia tetap menunjukkan perlawanan mereka terhadap keputusan Trump.

Berita Terkait :  Hasil Jepretan Kamera Nokia 6 yang Tajam

Periscope merupakan satu dari banyak platform yang digunakan untuk menyiarkan protes di bandara JFK dalam rangka untuk melawan larangan imigrasi dari Trump.

Banyak perusahaan teknologi lain yang juga melawan keputusan Trump. Dukungan yang mereka berikan pun beragam.

Airbnb menawarkan tempat tinggal gratis untuk orang-orang yang terpengaruh oleh keputusan ini, sementara Google mengumpulkan dana untuk melawan larangan imigrasi Trump. Pendiri Google dan Presiden Alpahbet, Sergey Brin ikut dalam protes di bandara San Francisco.

Berita Terkait :  Aplikasi Wallpaper Tembus Pandang Terbaik 2017

Sergey Brin, salah satu pendiri Google dan President Alphabet, perusahaan induk Google, ikut dalam protes yang diadakan di San Francisco International Airport. Orang-orang yang berdemonstrasi tersebut berkumpul dalam bentuk protes akan peraturan imigrasi dari Presiden AS Donald Trump.

Ketika ditanya oleh The Verge, Brin berkata bahwa dia datang dalam kapasitas pribadi dan tidak akan memberikan komentar. Namun, Forbes berhasil mendapatkan komentar dari Brin, yang menyebutkan, “Saya di sini karena saya adalah seorang pengungsi.”

Related posts