BABAT POST – Aktivitas online nampaknya sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang saat ini. Maka tak heran, bila sebelumnya ada beberapa orang yang masih memiliki rahasia, hal itu telah ‘sirna’ setelah segala aspek kehidupan masyarakat modern berubah menjadi online.
Layanan dan perusahaan yang menyimpan seluruh aktivitas kita memiliki tanggung jawab yang cukup berat untuk menjaga privasi data (pelanggan dan stakeholder lainnya). Namun sayang, privasi belum menjadi hal yang dianggap penting di Indonesia.
Hal Ini terlihat dari sedikitnya pengguna internet di Indonesia yang peduli terhadap kebijakan privasi yang diberlakukan oleh layanan dan perusahaan.
“Oleh karena itu, kita semua harus mengetahui cara untuk melindungi data-data berharga. Hal ini tidak hanya berlaku untuk organisasi besar, tetapi bagi setiap individu yang menggunakan perangkat yang terkoneksi ke internet secara rutin,” ujar Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Indonesia – Kaspersky Lab SEA.
Terlebih, belakangan ini banyak pengguna internet yang merasa privasinya terenggut, kebocoran informasi, menjadi korban spionase, dan semacamnya. Tindak kejahatan seperti ini juga menjadi alasan kuat mengapa privasi online harus menjadi perhatian.
“Mengetahui bahwa data-data pribadinya bocor atau bahkan diperjualbelikan adalah hal yang paling tidak diinginkan dalam beraktivitas secara online. Oleh karena itu, pengguna juga harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi data dan privasinya, dan mengikuti langkah-langkah di atas agar tetap aman dan terlindungi,” pungkas Dony.
Untuk menangkal hal-hal yang tak diinginkan, berikut ini 9 tips untuk melindungi data-data pribadi.
1. Rutin melakukan pemeriksaan pada pengaturan keamanan akun Facebook kamu, serta untuk setiap jejaring sosial lainnya yang kamu gunakan.
2. Sangat penting untuk mengamankan email utama kamu, terutama yang terhubung ke layanan perbankan dan situs penting lainnya.
Jika kamu ingin login di berbagai situs kencan atau pun layanan yang diragukan, kamu sebaiknya membuat dan menggunakan alamat email kedua (atau bahkan ketiga atau keempat).
3. Berhati-hatilah ketika kamu mengunggah scan dan foto di online, terutama kartu identitas, tiket dan dokumen penagihan. Merupakan ide buruk untuk berbagi informasi tentang keberadaan kamu dan jadwal perjalanan di online.
Penjahat siber dapat menggunakan informasi ini untuk mengetahui kapan rumah kamu kosong dan melakukan perampokan, atau mencuri data-data pribadi kamu, seperti kredensial perbankan.