Babatpost.com – Tak Hanya di China nampaknya kemeriahan Tahun Baru CHina atau Tahun Baru lunar ini dirayakan, DIsurabaya di komplek kampung pecinan tepatnya di Tambak Bayan nampak ada tarian naga atau yang akrab disebut denan Barongsai. Dimana Naga ini mengambil angpao sekaligus menghibur warga.
Warga kampung pecinan Tambak Bayan mayoritas dihuni keturunan Tionghoa dan etnis lainnya dari Jawa dan Madura, berbaur menjadi satu melihat atraksi dua barongsai warna kuning dan merah.
Dua ekor barongsai yang diiringi tetabuhan khas kesenian barongsai, berjalan menyusuri gang dan mengelilingi kampung Tambak Bayan. Barongsai itu mengunjungi rumah penduduk dan penghuninya memberikan angpao. Warga yang terhibur memberikan angpao ke mulut barongsai.
Banyak pernak-pernik Imlek di kampung pecinan Tambak Bayan. Warga pun mempersilahkan dua barongsai itu mengambil angpao yang tergantung berdampingan dengan lampion. Dengan sekali lompatan, kepala barongsai meraih angpao merah-yang khusus ada uangnya.
Barongsai itu juga menampilkan atraksi seperti melompat dan berdiri di atas meja. Selain itu, barongsai berdiri dan berjalan di dua ‘bola’ besar.
Selain menyaksikan penampilan kesenian tradisional masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek juga dimanfaatkan warga berbagi bersama. Warga yang sukses di kampung pecinan itu, membagikan angpao ke warga. Warga pun dengan tertib, antre mendapatkan ‘sedekah’ angpao.
Kehadiran barongsai keliling ke rumah-rumah warga pecinan Tambak Bayan itu sudah rutin digelar setiap tahun baru imlek. “Ini sudah tradisi. Setiap ada imlek pasti ada barongsai,” kata Lim Kiem Hao, pengurus kepemudaan kampung Pecinan, Tambak Bayan.
Penduduk di kampung pecinan Tambak Bayan ada sejak zaman penjajahan. Saat ini sekitar 50 kepala keluarga (KK), yang 90 persennya asli Tionghoa tinggal di Tambak Bayan. Sisanya dari berbagai etnis lainnya seperti Jawa dan Madura.
Lim yang biasa dipanggil Gepeng mengatakan, setiap imlek selalu ada tradisi seperti ritual menghormati para leluhurnya. Kemudian saling berkunjung dari rumah ke rumah warga.
“Ada unjung-unjung kayak lebaran, yang muda mengunjungi yang tua. Biasanya ada yang kasih angpao,” tandasnya.