Overclocker Indonesia yang Mampu Taklukan Dunia

BABAT POST – Alva merupakan satu-satunya overclocker yang mewakili Asia di kompetisi bergengsi ini. Di sela-sela kesibukannya, Alva pun menyempatkan diri untuk berbincang santai, Simak berikut ini:

Sejak kapan kenal dengan dunia overclocking?  Dan kenapa tertarik?

Read More

Saya tertarik di dunia overclock itu sejak kelas 3 SMP. Saat itu gim-gim FPS (first-person shooter), seperti Quake 3 Arena dan Counter Strike, sedang booming. Berhubung butuh PC berperforma tinggi, dan saya tidak mampu beli hardware yang dibutuhkan, akhirnya saya membeli PC murah lalu di-overclock supaya performanya cukup untuk bermain gim. Namun, lama-kelamaan ngoprek PC jadi lebih menarik daripada main gimnya saja.

Berita Terkait :  DC Unlocker, Aplikasi Unlock Modem Smartfren Gratis

Kapan pertama kali kamu ikut kompetisi overclocking? Berapa clock tertinggi yang pernah kamu dapat?

Saya mulai serius ikut kompetisi pertama kali itu sekitar tahun 2000-2001. Saat itu PC yang saya pakai di kompetisi adalah Intel Celeron 566Mhz. Pada salah satu kompetisi OC online lokal yang diselenggarakan AMD tahun 2013 lalu, saya pernah meng-overclock AMD APU A10-6800K ke 8Ghz, tepatnya 8060Mhz.

Apa sih yang harus dipersiapakan saat akan melakukan overclocking, baik saat kesehariaan dan saat lomba?

Yang jelas, informasi sebanyak-banyaknya mengenai hardware dan software yang akan digunakan. Overclocking bukanlah sebuah hal yang sulit untuk dipelajari, hanya saja perlu data dari sistem testing yang cukup banyak untuk bisa mengenali karakteristik dari hardware tertentu.

Berita Terkait :  Beredar Rumor iPhone 15 Pro Akan Dibekali dengan Tombol Action Button

Perbedaan Overclock Extreme dengan LN2 itu apa?

Overclock menggunakan LN2 (Liquid Nitrogen) bertujuan untuk ‘memaksa’ sebuah hardware supaya bisa dipaksa berjalan jauh lebih tinggi dari spesifikasi default-nya, dengan cara ‘membekukan’ hardware.

Umumnya, hardware PC (CPU dan GPU) akan memiliki potensi untuk berjalan di clockspeed yang tinggi sekali saat menggunakan tipe pendingin seperti ini.

Perlu dicatat, tidak ada perhitungan yang pasti mengenai hubungan antara temperatur vs overclockability, karena setiap arsitektur/transistor bisa jadi punya kebiasaan yang berbeda saat ‘dibekukan’.

Apa susah belajar memakai LN2 itu? Kenapa harus memakai LN2? Apa semua orang bisa melakukannya? Berapa lama harus belajar overclock pakai LN2?

Berita Terkait :  Ini Alasan Apple Tambah Tombol Home iPhone

Lumayan sulit, karena tidak semua orang punya akses untuk membeli LN2, dan juga tabung penyimpanan LN2 (bernama dewar) harganya cukup mahal.

Lalu, hardware yang akan diuji dengan LN2 perlu diberi treatment khusus, misalnya saja pada motherboard perlu dilapisi dengan di-electric grease, atau conformal coating untuk membuatnya menjadi waterproof dan tidak rusak karena kondensasi yang terjadi saat pendingin LN2 digunakan.

Semua orang bisa melakukannya jika mereka belajar caranya, dan harusnya kalau perlengkapannya ada, belajar 1-2 minggu sudah cukup untuk menangani OC dengan LN2.

Related posts