Babatpost.com – Tingginya debit air bengawan solo akibat curah hujan tinggi diseputaran Pulau jawa ternyata memakan korban. Dia adalah Winarto Warga Tulungagung, Kecamatan Malo. Dia dikabarkan tewas setelah terseret arus Bengawan Solo, Kemarin Minggu 22/1.
Menurut saksi mata Nasikun (55) warga setempat, saat itu dia melihat korban memasang bubu (wuwu, jawa red) yaitu sebuah alat perangkap ikan yang terbuat dari anyaman bambu, di sungai terpanjang di Jawa itu. Tapi, 5 (lima) menit kemudian, saat diperhatikan lagi, korban malah taka da ditempatnya. Ketika dilihat dari dekat korban tak muncul lagi, sehingga saksi menduga korban terpeleset saat memasang bubu kemudian tenggelam.
Saksi mata meyakini korban tenggelam setelah dia menemukan baju, celana dan sabit milik korban di tepi Sungai Bengawan Solo itu. Sehingga saksi meyakini jika korban tenggelem saat memasang bubu tersebut.
Kemudian Nasikun menyampaikan berita kecelakaan air itu ke warga sekitar dan mengadukanya ke perangkat desa setempat, untuk selanjutnya dilaporkan ke Polsek Malo sekira pukul 16.00 wib. Selanjutnya, pihak Polsek Malo melaporkan kejadian itu ke BPBD Kabupaten Bojonegoro untuk membantu melakukan pencarian melalui Tim SAR yang dimilikinya.
Kapolsek Malo AKP Hufron Nur Rochim SH mengatakan, sebelum lapor ke Polsek, warga desa setempat sudah beramai-ramai melakukan pencarian dengan perahu dan alat seadanya. Namun, setalah dua jam korban tak kunjung ditemukan, akhirnya warga melalui Kepala desa Tulungagung melaporkannya ke Polsek Malo untuk diteruskan ke BPBD Bojonegoro.
“Menurut saksi mata Nasikun (55) korban tenggelam sekira pukul 11.30 wib. Setelah saksi mata meyakini jika korban tenggelam dengan bukti pakaian dan sabit korban yang berada di tepi sungai maka Nasikun menyampaikan peristiwa itu ke waga sekitar untuk membantu melakukan pencarian. Dua jam tak berhasil menemukan korban, akhirnya warga sepakat untuk melaporkannya ke Mapolsek Malo melalui Pak Kadesnya,” tegas Kapolsek Malo AKP Hufron Nur Rochim, Minggu (22/01/2017).
Masih menurut Hufron Nur Rochim, pihak BPBD Bojonegoro langsung datang ke lokasi TKM (Tempat Kejadian Musibah) kecelakaan air yang mengakibatkan Winarto (35) tenggelam. Tim SAR yang datang dengan satu tim dan satu perahu karet itu langsung melakukan pencarian hingga pukul 18.00 wib, namun korban belum juga ditemukan.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro Sukirno mengatakan, begitu memperoleh laporan pihaknya langsung meluncur ke TKM dan melakukan pencarian, namun hingga pukul 18.00 wib, korban belum berhasil ditemukan.
“Pencarian kita hentikan karena hari sudah mulai petang dan kondisi gelap sehingga pencarian kita lanjutkan besok pagi yang akan kita mulai pukul 06.00 wib. Jika masyarakat mengetahui jasad korban agar segera menghubungi kepala desa setempat, Polsek Malo atau langsung ke BPBD Bojonegoro agar kita bisa langsung melakukan evakuasi korban,” tegas pria kini aktif di Dinas Damkar Bojonegoro itu.
Berdasarkan informasi dari keluarga korban, Winarto itu memiliki riwayat ganguan jiwa alias ‘kurang waras’ sehingga kadang-kadang melakukan hal-hal yang tak lazim dilakukan manusia normal pada umumnya.