BABAT POST – Salah satu perusahaan besar dari Amerika, Apple dikabarkan akan membangun tiga pusat riset dan pengembangan di Indonesia. Salah satunya terindikasi akan berlokasi di wilayah Banten
Informasi mengenai lokasi tersebut diungkap secara tidak langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, saat ditemui di sela acara Seminar Awal Tahun Indonesia Technology Forum di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Menurut Rudiantara, saat ini Apple tengah bersiap-siap memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui skema investasi, yakni dengan mendirikan pusat riset dan pengembangan ini. Apple dikatakan Rudiantara sudah menentukan lokasi pembangunan tiga pusat riset tersebut.
“Lokasinya, pokoknya salah satunya bukan di Jakarta. Secara administrasi bukan masuk ke Jakarta, tapi jaraknya dekat dengan Jakarta,” demikian ujar pria yang akrab disapa Chief RA itu, berusaha menyamarkan lokasinya.
Saat ditanya oleh jurnalis apakah lokasi yang dia maksud adalah wilayah Banten, Rudiantara tidak mengiyakan maupun menyanggah, hanya berkomentar singkat saja.
Rudiantara sendiri memang tidak secara spesifik menyebut kata Banten. Namun ia sendiri juga tidak menyanggah saat ditanya apakah Banten adalah lokasinya. Inilah yang dijadikan sebagai indikasi kuat bahwa salah satu pusat riset Apple bakal dibangun di Banten.
Sebenarnya masih ada dua pusat riset dan pengembangan lain yang bakal dibangun Apple di Indonesia, namun kedua lokasi pusat riset ini belum diketahui. Beberapa waktu lalu, Rudiantara sempat mengatakan telah meminta Apple untuk membangun pusat risetnya di luar Jawa.
Sebelumnya, pada Oktober lalu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan kepada KompasTekno bahwa Apple akan membangun tiga pusat inovasi senilai 48 juta dollar AS atau setara Rp 626,7 miliar.
Sedangkan yang terbaru, dalam wawancarra dengan Reuters, dia mengatakan bahwa total investasi pembangunan pusat riset itu 44 juta dollar AS atau setara Rp 588,5 miliar.