Fujifilm GFX 50S Dijual Rp 87 Juta

BABAT POST – kamera mirrorless memiliki sejumlah perbedaan mendasar dengan DSLR di samping bentuknya yang relatif lebih kecil dan konstruksi yang lebih sederhana (tanpa komponen mekanik untuk mirrorbox).

Keberadaan Fujifilm GFX 50S sudah lama diketahui sejak kemunculan perdananya di Jerman, September tahun lalu. Hanya saja harganya ketika itu masih belum diumumkan.

Read More

Nah, dalam ajang Fujikina 2017 di Kyoto, Jepang, Kamis (19/1/2017), banderol resmi dari kamera mirrorless medium format pertama besutan Fujifilm itu akhirnya resmi diungkap.

Harga body GFX 50S dipatok di angka 6.499 dollar AS atau sekitar Rp 87 juta. Angka tersebut terbilang lebih rendah dibandingkan beberapa kamera sejenis di pasaran, seperti Pentax 654D yang dihargai 10.000 dollar AS (Rp 133 juta) saat peluncuran, dan Hasselblad X1D di kisaran 9.000 dollar AS (Rp 120 juta).

Saat mendengar istilah “interchangeable lens camera” (ILC) alias kamera dengan lensa yang bisa diganti-ganti, biasanya yang terbayang adalah kamera DSLR berikut jajaran lensa berukuran besar dan berat.

Tapi tak semua ILC dapat digolongkan sebagai Digital Single-Lens Reflex (DSLR). Dalam beberapa tahun terakhir, telah beredar ILC jenis baru yang ukurannya jauh lebih ringkas. Kategori kamera ini lazim dikenal dengan istilah Mirrorless ILC (MILC) atau untuk singkatnya “mirrorless” saja.

Apa itu kamera mirrorless? Sesuai julukannya yang berarti “tanpa cermin”, mirrorless sejatinya adalah DSLR yang dihilangkan bagian pemantul cahayanya (mirrorbox).

Tanpa mirrorbox yang berfungsi membelokkan cahaya dari lensa ke jendela bidik optis, ukuran kamera mirrorless bisa dibuat jauh menciut dibandingkan DSLR, sambil tetap mempertahankan kualitas tangkapan gambar dan lensa yang bisa diganti-ganti.

Saat berbicara mengenai GFX 50S dalam konferensi pers Fujikina 2017, Chairman dan CEO Fujifilm Shigetaka Komori mengklaim bahwa dengan bobot hanya 920 gram, GFX 50S memiliki bodi yang lebih ringan dibandingkan kamera full frame.

“Meski demikian, ukuran piksel di sensornya lebih besar 1,7 kali dari kamera full frame sehingga mampu menghasilkan kualitas gambar lebih tinggi dengan tekstur yang detil dan gradasi yang halus,” ujar Komori.

Selain untuk pemotretan di studio, GFX 50S disebut cocok pula untuk kebutuhan fotografi outdoor seperi landscape karena dibekali kemampuan tahan air dan debu (weather resistant), juga freezeproof hingga suhu -10 derajat Celsius.

GFX 50S turut didampingi tiga buah lensa pelengkap, yakni lensa zoom GF 32-64 mm, lensa standar GF 63 mm, dan lensa GF120 mm. Masing-masing dihargai 2.299 dollar AS (Rp 30 juta), 1.499 dollar AS (Rp 20 juta), dan 2.699 dollar AS (Rp 36 juta).

Fujifilm GFX 50S dijadwalkan hadir serentak di seluruh dunia pada akhir Februari mendatang.

Related posts