Rocky Gerung Kritik Keras Kasus Hoax, Karni Ilyas Kaget

Babatpost.com – Pemimpin acara dan juga acara dari Indonesia Lawyer Club Karni Ilyas mengundang Pengajar di Universitas Indonesia yakni Rocky gerung dalam penampilannya Rocky Gerung nampak mengkritik pedas pemerintah dengan bahasa yang cukup halus membuat Karni Ilyas kaget.

“Ternyata lebih keras dari tulisannya,” kata Karni dengan gaya khasnya dalam acara yang bertema Hoax tersebut.

Read More
Berita Terkait :  ILC tayang lagi, Refly Harun blak-blakan bongkar siapa yang bekingi Karni Ilyas

Menanggapi isu hoax akhir-akhir ini, Rocky menyatakan pemerintah bisa menjadi sumber hoax. Dia mengritisi Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa buku Jokowi Undercover tidak ilmiah. Padahal, buku tersebut belum dibahas secara ilmiah. “Yang menentukan buku itu ilmiah atau tidak adalah akademisi,” katanya. Sementara, buku itu belum pernah dan dilarang dibahas di kampus.

Karena itu, dia menganggap pernyataan presiden tersebut sebagai hoax yang menjalar dari pemerintah. “Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” kata Rocky disambut tepuk tangan.

Berita Terkait :  Tarif Retribusi Art Center Naik, Fotografer Bali Buat Petisi

Dia melanjutkan, Menurut Rocky, rezim saat ini semacam ingin mengendalikan kebenaran sesuai dengan standarnya. Dia pun mencurigai ada kebohongan yang disembunyikan dalam upaya keras pemerintah mentakan ada hoax. “Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky.

Rocky juga menilai pembuat berita bohong terbaik adalah pemerintah yang sedang berkuasa. Alasannya, penguasa memiliki seluruh peralatan untuk berbohong, seperti intelijen, data statistik, dan media. “Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna,” kata Rocky.

Berita Terkait :  Ayah Serka Sutrisna bermimpi aneh ketika Hercules terjatuh

Dia juga mencontohkan bagaimana sebuah statistik berbohong secara definisi. Menurut dia, pernyataan Cagub Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam debat kandidat pertama bisa dikatakan hoax. Saat itu, Ahok menyatakan Jakarta human development index tertinggi se-Indonesia dua tahun berturut-turut. Oleh karena itu Ahok dapat award empat kali.

“Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax. Karena enggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang,” kata Rocky.

Related posts