BABAT POST – Daya tahan baterai pada Smartphone memang tidak bisa bertahan lama karena banyaknya aplikasi atau data yagn diakses. Kebanyakan pengguna smartphone mengeluh dengan performa baterai yang boros. Ironisnya, hanya segelintir yang benar-benar merawat baterai.
Sama seperti manusia, baterai juga perlu dirawat agar selalu sehat. Salah satu cara paling sederhana untuk menjaga stamina baterai adalah menge-charge dengan tepat.
Ya, mengisi daya smartphone tak cuma soal memasukkan kabel charge ke port USB. Pengguna harus mengenali waktu yang tepat untuk mengisi daya.
Jangan sampai membiarkan ponsel semalaman di-charge. Pasalnya, sama seperti manusia, baterai juga bisa kenyang daya. Ketika kekenyangan, performanya pun akan menurun.
Sebagian besar pengguna Android menganggap bahwa membersihkan recent apps alias deretan aplikasi yang sedang dibuka, bisa membantu menghemat baterai ponsel. Efektifkah cara ini?
Recent apps merupakan daftar panjang aplikasi yang bisa diakses melalui tombol menu di ponsel Android. Aplikasi yang masuk ke dalam daftar tersebut sering kali dianggap masih bekerja.
Padahal sebenarnya, aplikasi di recent apps berada dalam kondisi berhenti dan disimpan dalam memori (cache) ponsel. Tujuannya agar aplikasi yang pernah dibuka sebelumnya itu bisa dimuat lebih cepat saat dibuka kembali.
Karena itu, menghapus recent apps di ponsel Android justru akan membuat baterai ponsel bekerja lebih keras dan cepat habis.
Menurut engineer senior di Motorola, Mark Carlson, pengguna sebaiknya mengisi baterai ketika menuju kosong, sebagaimana dilaporkan Forbes dan dihimpun KompasTekno, Rabu (18/1/2017).
Jangan sampai benar-benar kosong karena sama saja dengan memberi makan untuk manusia yang benar-benar telah mati. Jangan pula mengisi daya ketika baterai masih setengah penuh karena sama saja dengan memberi makanan manusia ketika masih kenyang.
“Baterai pada kondisi 10 persen akan menyerap daya lebih cepat daripada ketika kondisinya 50 persen,” kata Carlson.
Menurut Carlson, menge-charge berlebihan alias overcharging akan berpengaruh pada usia baterai yang lebih pendek. Selain itu, menge-charge juga jangan terlalu sering. Lagi-lagi sesuaikan dengan kebutuhan.
Sebab, baterai punya batasan charge alias charge limit. Jika sudah melampaui batasan itu, performa baterai akan menurun.
Pengguna seyogyanya menge-charge ponsel dalam kondisi 10 persen dan membiarkannya terisi hingga 100 persen. Siklus itu akan terhitung satu kali.
Jika pengguna menge-charge ponsel dalam keadaan 50 persen lalu mencabutnya saat 100 persen, siklus terhitung satu kali padahal pengisiannya cuma 50 persen. Mekanisme ini kurang efisien.
Jadi, masih mau sembarangan menge-charge?