China Mulai Sensor Aplikasi Mobile

BABAT POST – China mulai berlakukan peraturan baru yang mengharuskan aplikasi mobile yang beredar di toko aplikasi melalui proses penyensoran sesuai dengan hukum yang berlaku di China.

Peraturan baru ini diberlakukan sebagai dampak dari kemunculan sejumlah toko aplikasi di Tiongkok hingga bulan ini. Menurut perusahaan pemasaran mobile AppInChina, Saat ini terdapart lebih dari 200 toko aplikasi di Tiongkok.

AppInChina juga menyebut, jumlah ini masih akan bertambah di masa mendatang. Sebagian besar distributor ini tidak memiliki batasan tegas dalam memeriksa dan mengkaji konten sebelum dirilis ke publik.

Namun, Phone Arena melaporkan, pemerintah Tiongkok masih enggan berbagi informasi terkait cara yang akan diterapkannya untuk mengkaji ribuan aplikasi yang dirilis di toko aplikasi di negaranya, setiap bulannya.

Berita Terkait :  Software Baru Apple, iOS 9 dan Beragam Fitur Barunya

“Hampir tidak mungkin bagi regulator untuk mendata dan mengawasi jutaan aplikasi yang ada di pasar satu per satu,” ujar Deputy Director Communications Law Research Center di China University of Political Science and Law.

Sebelumnya, Cyberspace Administration of China mengumumkan bahwa mereka akan meminta toko-toko aplikasi mobile di Tiongkok untuk mendaftarkan diri, bertujuan mengurangi aplikasi palsu.

Pemerintah Tiongkok juga telah mengumumkan pelarangan peredaran game Augmented Reality (AR) di negaranya. Pelarangan ini didasari penilaian bahwa game tersebut berpotensi untuk membahayakan nyawa pemainnya.

Berita Terkait :  Alphabet Kalah Terkenal dari Google

Langkah pelarangan ini diambil oleh pemerintah Tiongkok atas dasar penilaian bahwa game tersebut membahayakan nyawa pemainnya, seperti yang laporan Phone Arena. Salah satunya adalah Pokemon Go, yang mengharuskan pemain berjalan berkeliling dunia nyata untuk menangkap monster Pokemon di dunia digital.

Hal tersebut dinilai mendorong pengguna menghadapi situasi berbahaya, sebab fokus dan penglihatan pemain terpusat pada layar perangkat demi menemukan dan menangkap monster Pokemon, serta tidak menyadari kondisi lingkungan di sekitarnya.

Penilaian pemerintah Tiongkok tersebut bukan tanpa alasan, sebab beberapa waktu setelah peluncurannya, muncul sejumlah insiden kecelakaan yang melibatkan pemain Pokemon Go di sejumlah negara, salah satunya terjadi di Jepang.

Berita Terkait :  WhatsApp Dikabarkan Tengah Mengembangkan Fitur Pembuatan WhatsApp Sticker

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga dilaporkan tidak akan mengubah keputusannya hingga proses evaluasi risiko keselamatan dan keamanan potensial telah selesai.

Sejumlah pihak menyebut risiko tersebut termasuk ancaman terhadap keamanan informasi geografis, serta ancaman untuk transportasi dan keamanan personal dari masing-masing konsumen.

Evaluasi risiko game berbasis AR di Tiongkok ini didorong oleh kemunculan game serupa Pokemon Go pada perangkat bersistem operasi Android yang diciptakan oleh pengembang software asal negeri tirai bambu tersebut.

Related posts