BABAT POST – Bahaya konten pornografi yang begitu berbahaya bagi masa denpan bangsa nampakanya membuat Bigo Live Indonesia (Bigo) membentuk “pasukan” pengawas khusus untuk menyensor konten negatif, seperti pornografi, di layanan mereka. Tim tersebut bekerja selama 24 jam setiap harinya, memantau, dan memblokir berbagai akun yang dinilai melanggar.
Tim tersebut terdiri dari 30 orang dan ditempatkan di kantor baru Bigo yang berlokasi di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka hanya bekerja untuk mengawasi pengguna di Indonesia, baik yang melakukan siaran video atau melontarkan komentar tak senonoh.
Salah satu anggota tim pengawas Bigo, Welly Setiawan, membeberkan bahwa tim pengawas memperoleh informasi mengenai siaran negatif dari laporan pengguna atau mencarinya sendiri. Saat mengonfirmasi bukti siaran negatif, tim pengawas bisa mengakses data rekaman atau siaran pengguna tersebut.
“Jadi semua siaran pengguna itu bisa dicek karena tersimpan di database. Kalau memang dari situ ada yang melanggar, akunnya bisa kami blokir,” terang Welly.
Pemblokiran tersebut dibagi tergantung kategori pelanggarannya. Menurut Welly, pelanggaran terberat, misalnya menyiarkan adegan tanpa busana, bisa membuat pengguna tersebut langsung diblokir permanen.
“Memamerkan paha saja bisa kami blokir. Begitu juga kalau memperlihatkan kegiatan merokok atau minuman keras,” imbuhnya.
Sedangkan pelanggaran ringan, misalnya berupa merokok atau menampilkan minuman keras di dalam videonya, bakal diganjar blokir sementara. Pemblokiran sementara dilakukan antara lain dalam durasi sejam, 10 jam, atau sehari. Bila akun tersebut tetap melanggar, bukan tidak mungkin dia akan diblokir permanen.
Selain blokir secara manual, Welly mengatakan ada juga articial intelligence (AI) yang dikelola oleh Bigo pusat. AI ini berfungsi untuk secara otomatis mengenali pelanggaran yang dilakukan pengguna dan langsung memberikan hukuman.
Dengan pengawasan manual dan melalui AI, menurut Welly, di Indonesia saja bisa ada 200 hingga 300 orang yang diblokir per hari. Pemblokiran tersebut dilakukan karena konten siaran atau foto profil yang melanggar aturan.
“Aplikasi Bigo ini kan dibuat untuk show talent. Jadi kami juga tidak mau ada orang berbuat macam-macam di dalamnya. Kami keluarkanlah aturan dan pengawasan seperti itu,” pungkas Welly.