Go-Jek Akhirnya Bisa Bahasa Indonesia

BABAT POST – Butuh waktu dua tahun bagi Go-Jek untuk memberikan dukungan bahasa Indonesia di aplikasinya. Diketahui, aplikasi Go-Jek pertama kali dirilis di iOS dan Android pada Januari 2015 lalu.

Go-Jek yang terkenal dengan jargon “Karya Anak Bangsa”-nya, baru saja memperbarui aplikasi mereka. Pada pembaruan kali ini, aplikasi Go-Jek bisa menampilkan pilihan menu dan berbagai pengaturan lain dalam Bahasa Indonesia.

Read More

Pantauan KompasTekno, Jumat (13/1/2017), yang berubah antara lain penamaan pada deretan menu di bagian atas aplikasi, yakni “Beranda” sebagai “Home”, “Riwayat” sebagai “History”, “Bantuan” sebagai “Help”, serta “Akun Saya” sebagai pengganti nama menu “My Account”.

Berita Terkait :  Pelaku pembunuh supir Go-Jek sudah diamankan pihak kepolisian

Selain itu, perubahan bahasa juga akan berpengaruh pada penamaan kolom di bagian pengaturan aplikasi, seperti perubahan kata sandi, bahasa hingga ketentuan layanan. Sedangkan bagian layanan, tidak seluruhnya ditampilkan dalam Bahasa Indonesia.

Sebagai contoh, keterangan pada layanan Go-Massage masih menggunakan Bahasa Inggris. Begitu pula saat klik masuk ke menu pilihan produk di dalam Go-Massage, bahasa yang ditampilkan bercampur antara Inggris dan Indonesia.

Walau belum seutuhnya berbahasa Indonesia, tak bisa disangkal bahwa ini merupakan kemajuan bagi Go-Jek yang kerap mengusung jargon “karya anak bangsa”. Setidaknya, para pengemudi Go-Jek dan pelanggan kini bisa lebih mudah memahami aplikasi dalam bahasa bangsanya sendiri.

Berita Terkait :  Layanan Go-Jek Mulai Pangkas Diskon Ojek Online

Untuk menjajal pengaturan Bahasa Indonesia, pengguna Android mesti terlebih dulu memperbarui aplikasi Go-Jek versi 2.13.2, sedangkan iOS ke versi 2.13. Klik tautan berikut ini untuk pengguna Android, atau klik tautan ini jika Anda pengguna iOS dan ingin melakukan update.

Fitur baru Go-Points

Selain pengaturan Bahasa Indonesia, aplikasi terbaru Go-Jek kini memiliki fitur baru bernama Go-Points. Ini merupakan insentif berupa token, yang diperoleh setiap kali pengguna melakukan transaksi menggunakan sistem pembayaran Go-Pay.

Namun token ini tidak dapat langsung ditukar dengan hadiah. Pengguna mesti memakai token untuk memainkan game tertentu dan meraih poin. Selanjutnya, poin tersebut dikumpulkan. Dalam jumlah tertentu, poin ini bisa ditukar dengan hadiah, seperti MacBook, iPhone 7 atau motor Royal Enfield.

Berita Terkait :  Adblock Fast Samsung bakal di eksekusi Google

Sekadar diketahui, pada awal 2016 ini Go-Jek mengumumkan akuisisi dua startup teknologi asal Bangalore, India, yaitu C42 Engineering dan CodeIgnition. Selain itu, Go-Jek juga membuka pusat pengembangan dan riset, sekaligus merekrut berbagai sumber daya manusia bidang IT dari India.

Sedangkan di akhir tahun 2016, Go-Jek memutuskan menutup pusat pengembangan dan teknik mereka di Yogyakarta. Perusahaan sendiri menolak jika disebut menutup, dengan alasan tim teknisi pemrograman dan karyawan lain di Yogyakarta diberi kesempatan untuk pindah kantor ke Jakarta.

Related posts