babatpost.com – Berita Hoax seperti sebuah pepatah yakni mati satu tumbuh seribu, berbagai isu palsu muncul untuk mengacaukan iklim politik dan ekonomi di Tanah Air. Siapapun penyebarnya mereka tidak bertanggun jawab akan berita tersebut.
Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi menyatakan, oknum penebar hoax mengincar sasaran orang-orang atau kelompok yang rentan, yaitu mereka yang buta teknologi informasi dan labil.
“Berita hoax bertujuan menyesatkan kelompok sasaran dan merusak integritas kelompok sasaran itu yang pada akhirnya menguasainya,” kata Sigit.
Sigit yang juga seorang Dosen Unas itu menjelaskan, kelompok atau orang yang buta teknologi akan sangat mudah menerima segala bentuk informasi yang datanya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tak hanya itu, oknum tersebut juga mengincar para kawula muda yang notabene masih mencari jati diri.
“Selain itu pengguna media sosial pemula yang ingin eksis, juga mudah diprovokasi. Mereka ini cepat memberi respon tanpa check and recheck,” ujarnya.
Karena itu, Sigit mengimbau untuk kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menerima dan mencerna suatu informasi. Pasalnya, banyak pihak yang memanfaatkan untuk memasukkan kepentingan golongannya sendiri.
“Hoax juga bermuatan kebencian, biasanya penebar ingin menyesatkan dan menghakimi pihak yang berbeda etnik, agama dan kelompok politik,” tutupnya.