Inilah Alasan, Dell Enggan Berlomba Bikin Laptop Tertipis

BABAT POST – Dell nampaknya belum mau ikutan menggarap laptop tipis.  Banyak vendor laptop yang berusaha membuat produknya menjadi setipis dan seringan mungkin. Acuan industri saat ini adalah laptop MacBook Air keluaran Apple.

Meski demikian, Dell menyatakan tidak akan ikut serta dalam perlombaan membuat laptop teringan atau tertipis itu. Alih-alih, perusahaan asal AS itu menyatakan lebih ingin fokus membuat produk yang sempurna yang dibutuhkan oleh konsumen mereka.

Read More

“(Laptop) tipis itu memang penting, tetapi menjadi yang paling tipis itu tidak terlalu penting,” demikian kata Marketing Director Dell XPS Donnie Oliphant saat dijumpai KompasTekno di sela peluncuran Dell XPS 13 2-in-1 di ajang CES 2017 di Las Vegas, Jumat (6/1/2017) lalu.

Berita Terkait :  Daftar Laptop Baru Dell Siap Gempur Pasar Global

Oleh karena itu, menurut Oliphant, laptop XPS keluaran Dell tidak akan menjadi laptop yang teringan maupun tertipis di pasaran. Namun ia menjanjikan laptop XPS Dell bakal memberi pengalaman yang kencang dan performa tinggi.

Dell XPS 13 2-in1 sendiri merupakan versi konvertibel (laptop – tablet) dari Dell XPS 13 yang dirilis setahun lalu. Menurut Oliphant, konsumen menginginkan agar kemampuan tinggi yang dimiliki XPS bisa mudah dibawa kemana-mana, dimasukkan tas, dan sebagainya.

Berita Terkait :  Asus Resmi Merilis Laptop Asus ExpertBook B9 B9400 Hadir di Indonesia

“Orang biasanya memakainya sebagai perangkat utama (mengerjakan banyak hal), oleh karena itu XPS 13 2-in-1 harus jadi laptop yang bagus dulu,” katanya.

Tak pakai kipas

Berangkat dari pemikiran itu, XPS 13 2-in-1 ini dikembangkan berdasar XPS 13 generasi sebelumnya demi menjaga perfroma produk. Panel layar yang dipakai juga sama, ukuran 13 inci dengan layar Full HD dan bingkai yang tipis.

Bedanya, dimensi XPS 13 2-in-1 menjadi lebih tipis dari generasi sebelumnya karena menanggalkan kipas pendingin. Ya, XPS 13 2-in-1 menganut desain fanless (tanpa kipas). Sebagai gantinya, Dell menerapkan sistem pendingin pasif di laptop konvertibelnya itu.

Berita Terkait :  Acronis True Image 2017, Spesial untuk Pengguna Cloud

Kompromi dari dimensi yang tipis dan desain pendingin tanpa kipas ini adalah perfoma. Namun performa yang dikorbankan dijamin Dell tidak akan banyak, sebab Dell mengintegrasikan prosesor berkinerja tinggi, Y-series Core i7-7Y75 dari generasi prosesor Intel terbaru, Kaby Lake.

Prosesor ini memang hanya mengusung clock speed 1,3 GHz, namun Dell mengklaim software Dynamic Power Mode di dalamnya didesain agar bisa menggenjot clock speed itu menjadi 3,6 GHz saat mengerjakan tugas-tugas berat. Daya yang digunakan juga relatif rendah, berkisar antara 4,5 hingga 9 Watt.

Related posts