Banyak Anak dan Remaja Tak Sadar Bahaya Media Sosial

BABAT POST – Mudahnya mengakses media sosial bagi anak dan resmaja nampaknya perlu pengawasan orang tua. Bahkan Syarat dan ketentuan media sosial yang “tidak bisa dimengerti” berarti anak-anak yang menjadi penggunanya tidak sadar akan bahaya yang ada, kata Children’s Commissioner, Anne Longfield. Saat dia merilis sebuah studi selama satu tahun tentang anak-anak dan internet, dia menyebutkan bahwa generasi muda sekarang ini tidak terlindungi dan harus melindungi dirinya sendiri di dunia digital.

Dia berkata, pemerintah seharusnya mengajarkan anak-anak tentang tata cara kehidupan dunia digital sebagai kurikulum sejak umur 4 tahun dan seorang anak seharusnya memiliki seseorang yang dapat membantu mereka untuk menghapus konten dari media sosial.

Read More

“Internet itu memang sangat bagus. Tapi ia berkembang dengan sangat cepat dan ia berkembang dengan cara yang tidak teratur. Ia tidak dibuat untuk anak-anak, meski anak-anak adalah salah satu penggunanya yang paling banyak,” ujar Longfield.

Menurut Ofcom (Office of Communication), dalam seminggu, anak berumur 3-4 tahun menggunakan internet selama 8 jam dan 18 menit, sementara remaja berumur 12-15 tahun menggunakan internet selama lebih dari 20 jam per minggu dan 70 persen dari mereka punya media sosial.

Sky News bertanya pada 5 murid di Magna Carta School di Surrey tentang syarat dan ketentuan yang diberikan oleh perusahaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Snapchat dan WhatsApp. Para murid mengaku, mereka tidak pernah membaca syarat dan ketentuan dari media sosial.

Saat diminta untuk membacanya, mereka terkejut dengan apa yang telah mereka setujui. Shaniya Neta, yang berumur 15 tahun, berkata, “Ini seperti mencurangi Anda. Ini seperti membohongi Anda karena ia tidak terlihat sehingga Anda tidak tahu apa yang telah Anda setujui.”

Kelima murid itu mengatakan, mereka ingin syarat dan ketentuan media sosial dibuat menjadi lebih jelas. Namun, mereka berkata, kemungkinan, mereka tetap menggunakan media sosial.

“Saya rasa media sosial cukup aman. Saya pikir, Anda bisa memercayai perusahaan media sosial selama Anda menggunakannya dengan benar dan tidak terlalu mengekspos diri Anda, seharusnya tidak ada masalah,” ujar Sam Hartshom, remaja berumur 14 tahun.

Pada 2018, peraturan baru di Uni Eropa, Regulasi Perlindungan Data Umum, akan memaksa perusahaan-perusahaan teknologi untuk menjelaskan bagaimana mereka menggunakan data seseorang. Pemerintah Inggris berkata, mereka akan mengimplementasikan regulasi tersebut meski Inggris telah menyatakan tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa.

Related posts