Facebook Merilis Alat Pencegah Informasi Tidak Tepat

BABAT POST – Banyaknya berita hoax yang beredar di facebook nampaknya mendapat perhatian khusus dari pihak facebook yang sering medapatkan laporan para penggunanya yang merasa risih dengan berita miring tersebut.

Facebook mulai merilis alat baru yang dirancang untuk mecegah penyebaran informasi tidak tepat. Alat di hadirkan beberapa minggu setelah hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat memunculkan keraguan bahwa informasi tidak benar yang menjadi viral berkontribusi terhadap kemenangan Donald Tump.

Read More

Facebook memperkenalkan alat yang dirancang untuk mempermudah pelaporan tautan yang dibagikan di News Feed sebagai berita palsu. Selain itu, Facebook juga bekerja sama dengan empat organisasi pemeriksa fakta independen, untuk mengukur akurasi dari informasi viral tersebut.

Pengguna Facebook yang berusaha untuk membagikan informasi yang telah ditandai sebagai berita palsu akan mendapatkan peringatan bahwa “Pemeriksa fakta independen telah mempertanyakan akurasi informasi ini”. Organisisasi yang digandeng Facebook yaitu Snopes, Politifact, ABC News, dan FactCheck.org.

The Verge melaporkan, keempatnya merupakan anggota dari Poynter International Fact Checking Network, yang telah menyetujui untuk mematuhi sejumlah prinsip umum. Facebook dan keempat organisasi tersebut akan berupaya untuk mengidentifikasi informasi palsu yang menyebar dengan cepat, serta mendorong pengguna untuk tidak menyebarkannya.

Facebook akan menggunakan berbagai faktor untuk mengidentifikasi informasi yang dinilai tidak tepat. Faktor tersebut termasuk informasi yang dibagikan namun kemudian dihapus, dan informai dengan banyak komentar yang menyebutnya sebagai informasi tidak benar.

Salah satu jejaring sosial terbesar di dunia ini juga menyebut akan mengumpulkan informasi yang telah teridentifikasi tersebut pada satu dashboard, yang dapat diakses oleh mitra pemeriksa fakta. Facebook juga menyebut akan bekerja sama dengan lebih banyak organisasi pemeriksa fakta.

Jika setidaknya dua mitra pemeriksa fakta tersebut telah menandai informasi sebagai informasi tidak benar, maka pengguna akan menemukan banner di bagian bawah artikel saat muncul di News Feed mereka.

Langkah ini menjadi upaya Facebook dalam memerangi penyebaran berita palsu, setelah sebelumnya mendapat pembelaan dari sang CEO, terkait tuduhan penyebaran berita ini.

Related posts