BABAT POST – Bagi anda ang ingin membeli produk terbaru dari Huawei harus lebih bersabar karena P9 diperkirakan terlambat masuk pasar gadget Indonesia.
Berbeda dari ponsel flagship dari pabrikan lain, P9 besutan Huawei butuh waktu hampir delapan bulan untuk melenggang secara resmi di Indonesia. Acara peluncurannya baru digelar hari Kamis (8/12/2016) di Jakarta.
Ada apa di balik penundaan tersebut? COO Consumer Business Group Huawei Technologies Asia Pacific, Henry Hsu, mengungkapkan adanya kendala teknis dalam mengalihkan proses produksi P9 ke Indonesia.
“Ponsel ini (P9) terbuat dari logam utuh dan tipis. Karena itu butuh waktu untuk melakukan transfer teknologi ke pabrik di Indonesia. Setelahnya pun masih harus dilakukan kontrol kualitas untuk memenuhi standar. Itulah yang membikin delay, ” terang Henry saat dijumpai KompasTekno usai acara peluncuran P9.
Dia menambahkan, P9 merupakan ponsel flagship pertama yang dirakit oleh Huawei di Indonesia. Karena itu pihaknya membutuhkan waktu relatif lama untuk menyiapkan produksi. Begitu pabrik di Indonesia siap, ponsel flagship berikutnya setelah P9 dijanjikan bakal lebih cepat masuk pasaran Tanah Air.
“Kali ini, kami jamin waktu kehadiran ponsel flagship berikutnya (P10) bakal lebih berdekatan dengan belahan dunia lain, tak sampai berbulan-bulan seperti P9,” kata Henry.
Menurut Hsu, Huawei P9 yang dipasarkan di Indonesia diproduksi di fasilitas pabrik di Surabaya, Jawa Timur. Proses produksi sengaja dialihkan ke Indonesia untuk memenuhi ketentuan pemerintah soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang dipatok sebesar 30 persen mulai Januari 2017 mendatang.
Pihak Huawei menggandeng PT Panggung Electric sebagai rekanan manufaktur. Bulan Mei lalu, Huawei mengumumkan telah berhasil memproduksi sebanyak 1 juta unit ponsel 4G di pabrik yang memiliki 6 lini produksi ini, untuk dipasarkan di Indonesia.
“Kami memproduksi semua model ponsel 4G LTE di pabrik di Surabaya itu. Termasuk juga seri P9 dan P9 Lite,” ujar Hsu.
Di Indonesia, Huawei memasarkan P9 dengan banderol Rp 7 juta. Perangkat flagship ini diperkuat prosesor octa-core Kirin 955 (4 core Cortex-A72 2,5 GHz dan 4 core Cortex-A53 1,8 GHz), RAM 3 GB, media internal 32 GB, dan pemindai sidik jari.
Fitur andalannya berupa kamera ganda yang dikembangkan bersama dengan pabrikan kamera asal Jerman, Leica. Kamera ganda ini terdiri dari dua unit terpisah, masing-masing dengan resolusi 12 megapiksel.
Satu kamera menangkap spektrum warna secara penuh, sementara lainnya dikhususkan untuk menjepret gambar monokrom alias hitam putih.