babatpost.com – Takut Gempa Susulan, Warga Aceh Pilih Tinggal Di Masjid, Masyarakat Aceh yang tinggal di seputaran Pantai di Kabupaten Pidie Jaya nampaknya masih merasakan trauma dengan gempat yang terjadi kemarin 7 Desember. Mereka lebih memilih tidur di Masjid Baitul Aman dari pada kembali ke rumah masing – masing.
Warga memilih berkumpul dan tidur di tempat terbuka karena trauma dengan gempa 6,5 skala richter (SR) pagi kemarin yang merenggut lebih 90 lebih nyawa manusia. Terlebih gempa susulan terus terjadi.
Terakhir jelang dini hari tadi, gempa 5,0 SR berpusat di Aceh Besar getarannya juga terasa cukup kuat hingga ke Pidie Jaya sehingga menambah kekhawatiran warga di sana.
Warga yang mengungsi di Masjid Baitul Aman berasal dari Gampong (Desa) Tijien, Geulanggang, Meunasah Bueng, dan Ulim Baroh. Desa-desa tersebut berada dekat bibir pantai dan ikut disapu tsunami pada 26 Desember 2004.
“Masyarakat tidak berani tidur di rumah apalagi sekarang listrik padam sehingga gelap dan gempa (susulan) masih terjadi,” kata Martunis, seorang warga yang ikut mengungsi di Masjid Baitul Aman.
Daerah Pidie Jaya saat ini masih gelap gulita karena listrik masih padam. Di lokasi pengungsian warga hanya diterangi mesin genset. Sebagian warga yang mengungsi di Masjid Baitul Aman adalah anak-anak, bayi, perempuan dan orang lanjut usia. Mereka hanya tidur beralaskan tikar yang dibawa di rumah masing-masing.
Martunis mengatakan, belum ada bantuan yang diperoleh warga pengungsi di sana. Padahal warga terutama bayi sangat membutuhkan makanan. “Makanan bayi tidak ada sama sekali,” ujarnya.
Selain makanan bayi, Martunis mengatakan, warga pada dini hari ini sangat membutuhkan selimut dan karpet untuk tidur. Selimut dibutuhkan karena cuaca di Pidie Jaya saat ini dingin karena habis diguyur hujan usai gempa 6,5 SR.
Warga berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan masa panik.