BABAT POST – Membaiknya ekonomi Indonesia turut banyak mempengaruhi prilaku belanja Masyarakat. Apalagi sekarang banyak Market Place yang memanjakan masyarakat dalam berbelanja via Online.
Target penjualan Harbolnas tahun ini adalah 2-3 kali lipat dari Harbolnas tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Harbolnas, Miranda Suwanto. Dia mengatakan, menurut Nielsen, penjualan Harbolnas mencapai Rp2,1 triliun. Jadi, tahun ini penjualan Harbolnas diharapkan akan mencapai Rp 4,2-6,3 triliun.
Salah satu alasan mengapa Miranda begitu optimistis adalah karena jumlah peserta Harbolnas tahun ini naik 48,6 persen dari 142 menjadi 211 peserta. “Semakin banyak e-commerce yg ikut serta semakin banyak orang yg bisa kita jangkau,” katanya saat ditemui di Energy Building, Rabu (7/12/2016).
Sementara itu, secara keseluruhan, Miranda juga pecaya industri e-commerce akan membaik. Hal ini didukung oleh riset Google dan Temasek yang menyebutkan pada tahun 2025, Indonesia akan memberikan kontribusi sebesar 52 persen pada pasar e-commerce di Asia Tenggara yang mencapai USD87,8 miliar.
Menurut Miranda, salah satu alasannya adalah karena besarnya populasi Indonesia. Selain itu, kelas menengah di Indonesia juga cukup besar dan masih terus berkembang.
“Sebanyak 40 persen penduduk Indonesia berada di bawah umur 40 tahun,” ujarnya. Dia juga percaya, akses internet di Indonesia akan terus membaik. Sehingga kota-kota kedua dan ketiga pun akan bisa mendapatkan akses internet.
Meskipun pengguna internet Indonesia cukup banyak, tapi Miranda berkata, hanya sekitar 20 persen dari mereka yg pernah belanja online. Hal ini didasarkan pada riset Markplus Insight dan majalan online Marketeers yang menyebutkan, dari 74,6 juta pengguna internet pada 2013, hanya 20 persen orang yang pernah mencoba berbelanja online.
Karena itulah, Miranda mnyebutkan, salah satu tujuan Harbolnas kali ini adalah utk mendorong masyarakat Indonesia mencoba belanja online. Hal ini sesuai dengan survei yang menunjukkan, alasan utama sebagian besar orang belanja online adalah diskon dan promosi. Karena itu, tidak heran jika selama Harbolnas yg diadakan pada tanggal 12 – 14 Desember mendatang, para pesertanya menawarkan diskon besar-besaran.
Sayangnya, tahun lalu, ada e-commerce yg menawarkan diskon besar setelah menaikkan harga barang itu sendiri. Miranda menjelaskan, sebagai komite, mereka tidak bisa memeriksa peserta Harbolnas satu per satu. Mereka hanya dapat menghimbau para peserta untuk jujur dalam memberikan harga.