BABAT POST – Kabar mengejutkan dari dunia teknologi. Siapa sangka seorang yang pernah menjadi manager ini telah mencuri banyak iPhone.
Mantan manajer senior di Foxconn, salah satu rekan manufaktur Apple, dituduh mencuri 5.700 iPhone dan menjualnya senilai lebih dari USD1.5 juta (Rp2 miliar).
Foxconn merupakan salah satu pabrik produksi gadget terbesar di dunia. Perusahaan tersebut diketahui merakit smartphone untuk Sony dan jua Apple (iPhone). Perangkat hasil produksi pabrik akan diuji di pusat pengujian yang salah satunya terletak di wilayah Shenzhen.
AFP melaporkan, pria Taiwan ini, yang hanya disebutkan bernama Tsai, dituntut atas tuduhan pencurian itu dan menghadapi pengadilan. Jika terbukti bersalah, dia bisa dihukum 10 tahun penjara.
Menurut Business Insider, pencurian ini diduga terjadi di Shenzen, Tiongkok, tempat pabrik Foxconn berada. Tsai, yang bekerja di bagian pengujian, diduga menyuruh 8 pekerja untuk menyelundupkan iPhone 5 dan iPhone 5s dan menjualnya.
Digital Trends menyebutkan, ribuan ponsel yang dicuri ini seharusnya dihancurkan. Namun, menurut dokumen pengadilan, Tsai dan para anak buahnya menjual iPhone tersebut ke toko-toko. Hal ini mereka lakukan pada tahun 2013-2014.
Perusahaan asal Taiwan ini sadar akan pencurian ini setelah melakukan audit internet. Tsai lalu ditangkap dan dibebaskan dengan uang jaminan pada tahun 2016.
Foxconn adalah salah satu penyuplai utama Apple. Mereka memproduksi iPhone dan produk lain untuk perusahaan asal Cupertino tersebut. Selain Apple, mereka juga merupakan rekan dari perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya. Foxconn memiliki lebih dari 1,3 juta pekerja. Sebelumnya, mereka dikritik atas kondisi para karyawannya. Isu ini semakin menonjol karena adanya karyawannya yang bunuh diri.
Seperti yang disebutkan oleh PC Mag, beredar rumor bahwa Foxconn sedang mempertimbangkan untuk melakukan manufaktur iPhone di Amerika Serikat. Media asal Jepang, Nikkei bulan lalu melaporkan, Apple meminta Foxconn dan menufaktur iPhone Taiwan lainnya, Pegatron untuk mempertimbangkan pembuatan iPhone di AS.
Jika produksi iPhone dilakukan di AS, harga perangkat tersebut pasti naik. Salah satu sumber bahkan mengatakan, nilai produksi iPhone bisa naik menjadi dua kali lipat.