BABAT POST – X-A3 merupakan model teranyar dari seri mirrorless entry-level X-A besutan Fujffilm. Johannes menuturkan seri X-A memberikan kontribusi terbesar bagi keseluruhan penjualan kamera mirrorless Fujifilm di Indonesia, dengan porsi mencapai 50 persen.
Setelah seri X-A, di segmen tengah Fujifilm memiliki model mirrorless X-E2S dan X-T10, serta X-Pro2 dan X-T2 yang duduk di urutan teratas.
Dibandingkan dengan pendahulunya, X-A3 mengusung sejumlah peningkatan yang dioptimalkan bagi kalangan pengguna yang gemar bepergian (traveling) dan selfie.
X-A3 memiliki layar sentuh LCD berukuran 3 inci yang dapat ditekuk 180 derajat sehingga menghadap ke arah pengguna, selain ditekuk ke atas dan ke bawah (tilting) untuk pemotretan high/low angle.
Fujifilm memaketkan X-A3 dengan lensa kit baru, Fujinon XC 16-50 mm F3.5-5.6 OIS II. Lensa ini memiliki kemampuan close focus hingga 7 cm dari ujung depan lensa (15 cm dari sensor).
X-A3 pun kini mendukung fitur USB charging sehingga penggunanya tak perlu repot mencari colokan listrik saat baterai habis. Kamera ini bisa di-charge dengan powerbank layaknya smartphone.
Sektor jeroan ikut dirombak. X-A3 dibekali sensor APS-C 24 megapiksel. Angka resolusi itu setara dengan kamera-kamera mirrorless terbaru lainnya dari Fujifilm.
Seperti apa kamera yang mulai dipasarkan pada Jumat (25/11/2016) lalu dengan banderol Rp 8,8 juta ini? Simak pengalaman KompasTekno menjajalnya dalam video di bawah.
Lebih lanjut, Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, Masatsugu Naito menjelaskan bahwa pasar terbesar untuk mirrorless entry level seri X-A memang berada di kawasan Asia Tenggara.
Menurut dia, pasar-pasar negara maju seperti Amerika Serikat atau Eropa lebih condong ke model-model mirrorless menengah atas. “Konsumen di sana sepertinya lebih suka dengan X-T2 atau X-T10,” katanya.
Fujifilm berniat mulai memasarkan X-A3 di Indonesia pada 25 November mendatang. Banderolnya dipatok di angka Rp 8,8 juta.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan model terdahulu, X-A2, yang masih dijual di harga Rp 8 juta. Namun, Johannes yakin X-A3 akan tetap menarik minat konsumen di Indonesia.
“Kami banyak menerapkan peningkatan dari X-A2 ke X-A3. Bukan cuma desain, tapi juga resolusi serta kenyamanan pakai lebih tinggi yang sebanding dengan harganya. Karena itu kami tak khawatir,” pungkas Johannes.