Hampir Bentrok Antar Warga di Kampanye Ahok

BABAT POST – Masa kampanye dilakukan oleh semua kandidat cagub dan cawagub DKI. Ahok adalah salah satu kandidat Cagub DKI.

Ada tiga kandidat yang terpilih menjadi Calon Gubernur DKI, di antaranya yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono.

Read More

Namun kedatangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kampung Centex, kecamatan Ciracas terjadi aksi penolakan terhadap calon gubernur Jakarta tersbut, pada hari Selasa (15/11/2016).

Berita Terkait :  Kebakaran Pondok bambu hanguskan kurang lebih 150 bangunan, disebabkan oleh kompor gas

Meskipun ditolak sebagian warga, Ahok masih menyempatkan dirinya bertemu warga. Kejadian tersebut sempat memanaskan kampanye Ahok.

Ahok yang direncanakan mengunjungi warga Centex, hanya berlangsung singkat.

Sekitar 20 menit Ahok berkeliling dan menyempatkan dirinya untuk menyapa dan berfoto.

Pantauan Warta Kota, disaat bersamaan warga menggelar aksi penolakan terhadap calon gubernur nomor urut dua tersebut

Mereka meneriaki Ahok untuk segera lekas pergi dari kampung Centex.

“Usir Ahok, tidak sudi diinjak penista Agama,” sorak sekelompok warga yang menolak.

Berita Terkait :  Tim dokter kepresidenan pantau kesehatan SBY

Disisi lain, barisan barikade dari ranting PDIP Ciracas membalas sorakan warga yang menolak dengan menyanyikan yel-yel Salam Dua Jari.

“Salam dua jari, jangan lupa pilih Basuki, Djarot!,” balas mereka.

Sementara itu, aparat keamanan menenangkan kerumunan warga yang menolak. Pasalnya mereka bersikeras untuk mengusir kedatangan Ahok.

Kelompok yang menolak kedatangan Ahok terjadi gesekan terhadap relawan Ahok yang beranggotakan dari ranting PDIP Ciracas.

Tak ayal, mantan wakil gubernur era Joko Widodo itu ikut jadi incaran warga yang menolak.

Ahok pun segera dievakuasi dari lokasi, meski hujan deras mengguyur dan membasahi tubuhnya.

Berita Terkait :  Bila CJR Dukung Ahok, Lantas Rian d’Masiv Pilih?

Arif yang mengaku warga setempat yang menolak Ahok, tak terima dirinya terkena hantaman dari salah satu relawan Ahok.

“Saya nggak terima ini, lihat kepala saya sampai bocor gini, kalau nggak diproses. Bodoh namanya,” teriaknya.

Sementara itu, pasukan keamanan dari kepolisian disiapkan 150 personel untuk menjaga kondisi agar tetap kondusif.

Suasana mulai mencair ketika Ahok bergegas pergi dan meninggalkan lokasi tersebut agar tidak terjadi bentrokan yang fatal dan berakibat buruk pada warga setempat.

Related posts