BABAT POST – Cirasas, sebuah desa yang sebagian menolak kedatangan Ahok saat kampanye. Mereka beraksi saat Ahok datang, Namun Ahok terlihat santai dengan warga saat warga meminta untuk foto bareng.
Para warga Ciracas tersebut pun ada sebagian yang merasa senang atas kedatangan Ahok meskipun sebagian juga para pemuda menolak kedatangan Ahok.
Puluhan pemuda yang menamakan diri pemuda kampung Ciracas, berorasi menolak blusukan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Ciracas, Jakarta Timur sore hari ini. Para pemuda itu terus berteriak saat melihat Ahok memasuki Gang Mandiri RT 02 RW 10, Ciracas.
Namun langkah mereka terhenti 100 meter di depan Ahok setelah kepolisian mengajak bernegosiasi. “Ngapain dia ke sini?” tanya seorang pemuda pada aparat kepolisian, Selasa (15/11/2016).
Semula, kedatangan Ahok ke kampung tersebut berjalan lancar. Warga berkerumun ingin bersalaman dengan Ahok.
Namun, di ujung gang, tepatnya di sebuah lapangan dekat dengan Gang Sopan, tiba-tiba pendemo berlarian mendekati Ahok yang tengah menyapa warga. Hujan deras yang turun tak membuat pendemo bubar.
“Jangan terprovokasi” imbau polisi.
Namun, kubu pendemo terus mengancam pihak Ahok. “Cepat pergi atau massa lebih banyak akan datang,” ucap salah satu pemuda.
Mendengar provokasi pendemo, kader PDIP yang tengah melindungi Ahok di sebuah pendopo pun terpancing. “Ayo semua kader maju. Jangan takut,” teriak mereka.
Antara pendemo dan kader PDIP Jakarta Timur pun saling berteriak, “Maju-maju!”
Polisi yang jumlahnya kalah jauh dari kader PDIP meminta pihak PDIP tidak balik memprovokasi.
Sementara dua kubu sibuk berteriak, Ahok santai dan sibuk melayani warga yang meminta foto. Padahal, di seberangnya puluhan pemuda itu tetap meminta agar Ahok cepat keluar dari kampung mereka.
Ahok menanggapi persoalan tersebut dengan santai tanpa perlawanan yang dasyat atau apa. Ahok hanya ingin agar perjalanan kampanye bersama djarot tetap berjalan lancar, damai, tentram dan aman.
Ahok hanya bertahan di Ciracas sekitar kurang lebih 20 menit. Ahok menyebut kedatangannya untuk mengkuti jejak Djarot Saiful yang tetap maju blusukan meski ada penolakan.