BABAT POST – Pada saat ini barang impor telah masuk banyak sekali, pemimpin tertinggi Iran membuat peraturan baru tentang masuknya mobil Amerika Serikat ke Iran.
Iran resmi melarang impor mobil-mobil bermerek Chevrolet. Larangan ini diberlakukan tepat seminggu setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengecam impor kendaraan AS dan meminta pemerintah untuk lebih mendukung produksi domestik.
Menurut laporan kantor berita Mehr sebagaimana diwartakan Reuters, seorang pejabat tinggi di Kementerian Industri, Pertambangan, dan Perdagangan menyebut pemesanan 200 unit kendaraan Chevrolet senilai US$ 7 juta atau sekira Rp 92,75 miliar harus dibatalkan.
Ia mengatakan bila kendaraan ini didatangkan dari Korea Selatan, namun tidak disebutkan secara detil siapa yang menjual Chevrolet di Iran.
Pemimpin Iran ini juga mengkritisi orang-orang muda kaya yang mengendarai mobil mahal di Teheran dengan menyebut bila mereka adalah hasil dari krisis identitas dan pendidikan yang buruk.
Kepolisian Iran berhenti mengeluarkan plat nomor untuk mobil-mobil buatan Amerika Serikat (AS), termasuk merek-merek Jepang dan Jerman.
“Semua kendaraan merek dan buatan Amerika Serikat (AS), termasuk Honda dan Toyota, dilarang untuk menerima jasa plat nomor polisi,” ujar juru bicara Kepolisian Iran, Saeed Montazerolmahdi baru-baru ini, dikutip dari japantimes.co.jp.
Menurutnya, Dewan Polisi membuat keputusan ini sejak Juli lalu. Peraturan bahkan berlaku jika mobil diimpor secara resmi dan legal. Kenapa ini diterapkan?
Ternyata ini adalah titah dari Sang Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomeini. Pemimpin agama itu memerintahkan langsung presiden Hassan Rouhani untuk menghentikan impor produk, terutama barang-barang konsumsi dari AS untuk membantu Iran mengkonsolidasikan apa yang disebut `ekonomi perlawanan`.
“Menteri dan pejabat harus serius menghentikannya (impor mobil dari AS),” ujar Khomeini, dalam pidato publik April lalu.
Tentu aturan ini tak disenangi semua orang. Farhad Ehtesham Zadeh, Executive Director Iranian Car Importers Union misalnya, mengatakan bahwa regulasi ini tidak memiliki dasar hukum apapun kecuali interpretasi dari perintah Khomeini.
“Mobil Jepang buatan AS diimpor secara resmi dan legal melalui customhouse dan berdasarkan keputusan pemerintah. Tidak ada alasan bagi polisi untuk mencegah penomoran mobil-mobil ini,” ujar Zadeh.
Menurut Japan Automobile Manufacturers, sebanyak 3.847.517 mobil Jepang diproduksi di AS tahun lalu. Namun para pejabat asosiasi pelaku industri otomotif tersebut tidak bisa mengkonfirmasi berapa banyak diekspor ke Iran.