BABAT POST – Adanya pengeboman di Samarinda membuat beberapa orang yang tinggal di sekitar rumah tersebut menjadi khawatir dan takut. bagaimana tidak takut? pengeboman yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa meledakkan bom yang begitu dasyat.
“Benar tadi jam 10 lewat 10 menit ada seorang pria melintas di gereja Oukemene melempar diduga bom low explosive,” katanya.
Pria yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan dan dibawa ke Polresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan.
Kejadian ini pun telah jadi perbincangan di media sosial. Akun Facebook milik Freijae Rakasiwi membagikan beberapa foto di akun grup facebook Bubuhan Samarinda. Beberapa gambar itu menunjukkan beberapa sepeda motor tergeletak berhamburan depan gereja.
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengutuk keras aksi pengeboman yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda. Dia meminta Kepolisian agar segera melakukan penindakan hukum secara cepat dan lugas. Baginya tindakan tersebut jelas bertentangan dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tertuang dalam Pancasila.
“Saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI mengutuk keras atas pemboman gereja dan tempat ibadah manapun, karena itu sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan bernegara, apalagi dilandasi oleh ketuhanan Yang Maha Esa, selain itu saya meminta kepada Polri untuk secepatnya melakukan proses hukum secara cepat dan lugas,” papar Abdul dikutip dari website DPR RI.
Abdul Kharis juga menyinggung peran Badan Intelejen Negara (BIN), yang dinilai belum maksimal menjalankan tugasnya. Menurutnya bilamana BIN memiliki sistem yang terstruktur dan kuat, kegiatan pengeboman yang terjadi di salah satu gereja tersebut pasti dapat diantisipasi lebih awal sehingga tidak akan memakan korban.
Abdul Haris yang saat tragedi tersebut sedang melakukan kegiatan reses di lereng Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah, mengungkapkan, Komisi I DPR akan mempertanyakan masalah tersebut kepada BIN.
“Kami akan memanggil BIN untuk melakukan koordinasi terkait dengan adanya aksi bom ini mengapa bisa sampai terjadi,” ungkapnya.
Dia berharap BIN dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, sekaligus melakukan evaluasi internalnya.
“Saya harap setelah Pak Budi Gunawan selesai melakukan evaluasi dan pembenahan ke depan permasalahan ini dapat diantisipasi lebih dini,” ia menambahkan.