50 Orang Tewas Mengenaskan Akibat Ledakan di Kuil Pakistan

BABAT POST – Natal sebentar lagi, biasanya selalu ada kasus bom meledak .

Korban tewas akibat ledakan bom di sebuah kuil Sufi di Pakistan barat daya, Sabtu 12 November, bertambah jadi 50 orang dan lebih dari 100 lainnya luka-luka. Jumlah korban dilaporkan diungkapkan para pejabat setempat kepada awak media.

Read More

Seperti dilansir The Columbian dari AP, Sabtu (12/11/2016), kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di tempat suci sufi Shah Bilal Noorani di provinsi barat daya Baluchistan.

“Tim penolong mengangkut korban-korban terluka ke rumah sakit dan yang tewas ke kamar mayat lokal,” kata Abdur Rasool, pejabat di kementerian dalam negeri provinsi tersebut. Tetapi, tim penolong harus berjuang melewati daerah pegunungan, sekitar 350 kilometer di selatan ibukota provinsi, Quetta.

Ledakan menargetkan para jamaah saat mereka berkumpul dalam kebaktian tari “Dhamal.” Halaman kuil pada saat itu penuh sesak dengan sanak-keluarga, wanita, dan anak-anak.

Pernyataan kantor berita berafiliasi ISIS, Aamaq, mengatakan serangan bunuh diri itu menyasar target “Syiah.” Kuil itu sering dikunjungi mayoritas Muslim Sunni asal Pakistan dan minoritas Syiah. ISIS menganggap semua Muslim Syiah bid’ah.

Ledakan terjadi menjelang kunjungan Perdana Menteri Nawaz Sharif ke provinsi itu pada Minggu, di mana ia akan melihat muatan kiriman Tiongkok pertama ke Afrika dari pelabuhan Gwadar.

Menteri Dalam Negeri Baluchistan, Sarfaraz Bugti, merujuk pada terbatasnya layanan selular di daerah yang terkena bom, mengatakan situasi akan lebih jelas di pagi hari. Dia mengatakan, lebih dari 500 orang hadir di halaman kuil ketika ledakan terjadi.

Abdul Hakim Lasi, pejabat layanan penyelamatan dari Yayasan Edhi, mengatakan banyak yang terluka dalam serangan itu karena panik setelah ledakan.

Salah satu saksi perempuan, yang tidak diidentifikasi namanya, mengungkapkan kepada saluran televisi GEO bahwa “ledakan besar” berlangsung di tengah-tengah acara tarian Dhamal di halaman kuil. “Saya tidak tahu bagaimana saya lolos tanpa cedera,” katanya. “Seperti neraka di sekitar saya.”

Bulan lalu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah akademi polisi di Quetta yang menewaskan 61 orang, sebagian besar taruna dan pelatih. Kelompok militan sektarian terlarang Lashkar-e-Jhangvi mengklaim ikut bertanggung jawab.

Selama lebih dari satu dekade, provinsi Baluchistan telah menjadi tempat pemberontakan intensitas rendah oleh kelompok nasionalis dan separatis yang menuntut bagian lebih besar dari sumber daya daerah ini.

Related posts