Beberapa Alasan Facebook Membeli WhatsApp

BABAT POST – Seperti yang kita ketahui bahwa banyak orang yang menggunakan jaringan sosial media Facebook dan WhatsApp. Kedua sosmed tersebut menjadi terlaris dibandingkan yang lainya.

Setelah resmi diakusisi Facebook senilai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun, WhatsApp memperbaharui kebijakan privasinya. Dengan ini, pesan instan tersebut akan membagikan informasi akun penggunannya kepada Facebook.

Read More

Dengan berbagai data pengguna, Facebook dapat menargetkan iklan yang tepat untuk pengguna kedepannya. Artikel tersebut ternyata menyedot perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com edisi Kamis (1/9/2016).

Artikel lain yang juga menyedot perhatian pembaca tips menghemat paket data internet di Android, dan gim augmented reality (AR) yang dapat mengubah rumah kamu menjadi rumah hantu.

Untuk selengkapnya, simak tiga berita terpopuler berikut ini:

1. Dua Tahun Beli WhatsApp Rp 293 Triliun, Apa Keuntungan Facebook?
WhatsApp baru saja memperbarui kebijakan privasinya Kamis lalu. Kini, aplikasi pesan instan itu akan membagikan informasi akun pengguna kepada Facebook, kecuali isi pesan mereka.

Hal ini dilakukan dua tahun setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun.

Dengan berbagi data pengguna, itu berarti Facebook bisa mencocokkan nomor telepon yang didaftarkan pada WhatsApp dengan hal-hal yang dianggap menarik perhatian pengguna di Facebook setelah keduanya terhubung.

WhatsApp baru saja memperbarui kebijakan privasinya Kamis lalu. Kini, aplikasi pesan instan itu akan membagikan informasi akun pengguna kepada Facebook, kecuali isi pesan mereka.

Hal ini dilakukan dua tahun setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun.

Dengan berbagi data pengguna, itu berarti Facebook bisa mencocokkan nomor telepon yang didaftarkan pada WhatsApp dengan hal-hal yang dianggap menarik perhatian pengguna di Facebook setelah keduanya terhubung.

Singkatnya, Facebook akan menggunakan koneksi dan data dari WhatsApp seperti daftar kontak untuk mencari tahu iklan atau berbagai konten lain yang relevan dengan pengguna serta menampilkannya di Facebook pengguna tersebut.

Cara ini memang cerdas, namun tetap tak sesuai dengan janji yang dibuat WhatsApp untuk para pengguna setelah layanan pesan besutan Jan Koum itu diakuisisi Facebook, pada Februari 2014.

Related posts