BABAT POST – Wanita yang nasibnya tidak baik ini melakukan pelaporan kasus perkosaan. wanita tersebut berasal dari luar negri, khususnya India. Malang benar nasib perempuan asal Kerala, India ini. Niat melaporkan kasus perkosaan yang menimpa dirinya ke polisi, dia malah dihujani pertanyaan yang melecehkan.
Perempuan yang tak mau menyebutkan namanya itu mengklaim dia diperkosa beberapa teman suaminya, saat sang suami tak berada di rumah.
Dia kemudian pergi ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kasus tersebut tetapi di sana dia malah dihujani pertanyaan melecehkan, dipaksa menandatangani dokumen, dan dipaksa mencabut laporan tersebut.
“Saya dipanggil ke kantor polisi selama empat hari berturut-turut dan dipaksa duduk sejak pagi hingga malam. Saya dihujani pertanyaan yang sangat melecehkan,” kata dia.
“Polisi bahkan bertanya siapa di antara pemerkosa yang paling memberikan kesenangan,” kenang perempuan itu.
Polisi, lanjut dia, kemudian menyodorkan selembar surat untuk dibawa ke pengadilan dan memaksanya mencabut laporan.
“Mereka memaksa saya menandatangani sejumlah dokumen tetapi saya tak tahu isinya,” katanya lagi.
Insiden ini sebenarnya terjadi dua tahun lalu, tetapi perempuan itu memaparkan kisahnya kepada artis dan aktivis Bhagya Laksmi yang kemudian membagi kisah ini ke media sosial.
Perempuan itu mengatakan, keempat teman suaminya datang ke kediaman mereka pada satu malam. Keempat pria itu mengatakan, sang suami mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit.
Tanpa pikir panjang, perempuan itu ikut di dalam mobil bersama keempat pria tersebut. Namun, mereka tak menuju ke rumah sakit tetapi ke sebuah rumah kosong tempat pemerkosaan terjadi.
Perempuan itu menambahkan, keempat pria itu merekam aksi itu dan mengancam akan menyebarkan video tersebut jika dia melapor ke polisi tentang kasus perkosaan tersebut.
Mereka juga mengancam akan membunuh anak-anak perempuan tersebut jika dia melaporkan kejadian itu.
Dua bulan setelah kejadian tersebut, perempuan itu baru berani buka mulut kepada suaminya. Dan sang suami yang meyakinkannya untuk melapor ke polisi.
Namun, di kantor polisi perempuan itu malah mendapatkan “siksaan mental” dalam pemeriksaan.
“Mungkin mereka melakukan itu karena tahu saya tak memiliki bukti apapun,” kata dia.
Perempuan itu mengatakan, polisi memaksanya mengubah pengaduan. Selain itu dia juga diancam oleh para pemerkosanya dan dipaksa menarik laporan.
Salah seorang tersangka adalah PN Jayanthan, seorang pejabat lokal Partai Komunis India (CPM). Dia mengklaim perempuan itu hanya ingin membalas dendam karena dia menagih uang yang dipinjam perempuan tersebut.