Kabar dan Situasi di Media Sosial Lebih Ramai daripada Dinia Nyata, Kenapa Demikian?

BABAT POST – Seperti yang kita ketahui bahwa Media sosial begitu rame membahas ahok serta demo 4 november. ada banyak meme ataupun berita tentang hal tersebut.

Setiap ada isu besar yang tengah bergulir, termasuk Demo 4 November, kita akan mendapati situasi di media sosial lebih ramai daripada di dunia nyata.

Read More

Begitu banyak yang share sana sini tanpa tahu kabar yang sebenarnya. Media sosial saat ini sangatlah rame membahas tentang demo 4 November serta kabar Ahok.

Berita Terkait :  Cara Mengubah Tanggal Lahir di Facebook

Mengapa hal ini terjadi? Menanggapi pertanyaan tersebut, pakar media sosial Nukman Luthfie menilai hal ini sesuatu yang normal.

“Memang begitu di mana-mana. Sudah banyak riset yang menyebutkan, tensi kemarahan di media sosial lebih tinggi daripada di dunia offline,” kata Nukman yang Tekno Liputan6.com hubungi, Jumat (4/11/2016) di Jakarta.

Pria yang memiliki lebih dari 170 ribu pengikut di Twitter dengan akun @nukman ini menjelaskan bahwa ketika seseorang menyampaikan kemarahan di media sosial, orang tersebut merasa tidak ada yang menyaksikan.

Berita Terkait :  Washington Wizards dari NBA meluncurkan saluran media sosial berbahasa Arab | Berita Media Sosial

“Karena kemarahannya disampaikan di ruang terbuka (media sosial, red.), orang merasa sendirian, merasa tidak ada yang menyaksikan. Jadi semua keluar, rame. Padahal kalau di offline, (orang itu) diem. Sama kaya kalau kita lagi marah. Kalau di kamar sendirian, semuanya keluar. Tapi kalau di luar kamar, diem,” tutur Nukman yang juga merupakan CEO Jualio.com.

Kemudian, Nukman menjelaskan, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain termasuk Amerika Serikat sekalipun.

Berita Terkait :  Hore! Sekarang Kamu Bisa Kirim foto Kualitas 2GB Via WhatsApp

“Ini bukan hanya di Indonesia, di Amerika Serikat juga gitu. Pernah ada survei tentang kepuasan pemerintahan, satu survei online dan satunya lagi survei offline (wawancara langsung, red.). Ternyata, kalau wawancara langsung lebih kalem. Kenapa? Karena ungkapannya lebih terkontrol. Beda sama wawancara online,” paparnya.

Terakhir, Nukman mencontohkan, ketika Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres sebelumnya, dunia maya pun begitu ramai.

“Waktu Pilkada DKI Jokowi-Foke, sama waktu Pilpres Jokowi-Prabowo, dunia maya rame banget tuh. Tapi di dunia nyata, aman-aman aja. Mungkin semuanya sudah tersalurkan lewat media sosial.

Related posts