Ahok Vs FPI yang Semakin Memanas

BABAT POST –  Hadirnya ribuan anggota FPI dan beberapa ormas perlahan mendekat ke kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka datang dengan satu tujuan, ingin meminta Ahok bertanggung jawab atas pernyataannya mengutip ayat suci.

Pernyataan Ahok yang menyebut surat Almaidah ayat 51 dalam sebuah kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Seribu dianggap melukai hati sebagian golongan umat muslim. Kendati telah menyampaikan kata maaf, namun hal tersebut dianggap tak cukup.

Read More

Massa FPI dan ormas yang kecewa dengan Ahok menuntut Ahok segera diperiksa atas pernyataannya itu.

Usai sholat Jumat di Masjid Istiqlal, massa penolak Ahok bertolak dari Istiqlal menuju Balai Kota DKI Jakarta untuk menggelar demo besar. Sepanjang perjalanan, mereka terus menyuarakan tuntutan agar Ahok ditangkap dan segera diproses hukum.

Massa yang mengenakan baju putih dengan berbagai atribut itu pun berbaris di belakang mobil komando. Sebagian dari mereka yang mengendarai sepeda motor sudah menunggu di depan Lapangan Banteng.

Petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mengawal pergerakan massa. Sebagian petugas berbaris di sisi jalan. Sedangkan, barisan massa dipandu petugas yang mengendarai sepeda motor.

Sebelum jalan menuju Balai Kota DKI, Imam Besar FPI Rizieq Shihab mengingatkan massa untuk tidak mudah terprovokasi. Dia mengatakan, aksi ini murni untuk penegakan hukum, bukan soal Pilkada DKI Jakarta.

“Hati-hati provokasi. Kita ini bukan gerakan politik. Kita tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI. Ini murni penegakan hukum karena telah menistakan agama,” ujar Rizieq di atas mobil komando. Dalam orasi tersebut, Rizieq juga meminta massa tidak berlaku anarkistis.

“Jangan anarkis. Pak polisi, tentara sudah mau periksa Ahok,” Rizieq mengimbau demonstran yang membalasnya dengan takbir.

Tak hanya mendengar orasi, massa juga membawa beragam atribut demonstrasi seperti spanduk. Spanduk yang menghiasi jalannya aksi mayoritas berisi tuntutan terhadap Ahok. Dari yang isinya meminta Ahok mundur sebagai gubernur DKI, hingga menuntut Ahok segera dipenjara.

“Kami siap jihad, penjarakan Ahok” tulisan di salah spanduk yang digenggam oleh demonstran.

Sementara itu polisi mulai membuat pagar betis mengawal jalannya demonstrasi. 2.800 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan TNI diterjunkan mengamankan jalannya demonstrasi. Kendaraan taktis milik kepolisian disiagakan di sekitar Balai Kota.

Banyaknya demonstran dalam aksi tersebut membuat arus lalu lintas di sekitaran Monas ditutup. Jalan Ridwan Rais, baik dari Tugu Tani maupun dari arah kantor pusat Pertamina, sudah ditutup.

Related posts