Elektabilitas Terus Melorot, Ahok: Saya Bakatnya Kerja Bukan Pencitraan

BABAT POST – Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi tiga Rukun Tetangga (RT) yakni RT 7, 11, dan 12 Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka ternyata sedang harap-harap cemas lantaran perkampungan warga yang berada di samping rel kereta api dan terminal peti kemas itu bakal digusur.

Ketua RT 12 Muara Bahari Sugriwo mengatakan, ada tiga RT yang akan digusur oleh PT KAI. Sementara ada ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut.

Read More

“Tapi kami di sini sudah lama,” ujar Sugriwo di Jalan Muara I Kampung Muara Bahari RT 08 RW 012 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Berita Terkait :  Pemkot Bogor ajak warga berdoa minta hujan

Sugriwo menilai, penggusuran itu dilakukan untuk bisnis semata. Yakni untuk pembangunan peti kemas.

“Kami warga masih ingin di sini,” terangnya.

Dia menyampaikan permintaan agar tidak digusur tersebut kepada calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 3, Anies Baswedan. Mendapati hal tersebut, Anies menilai, menggusur dengan semena-mena adalah bukan hal yang baik.

“Harus dibicarakan,” tegas Anies.

Apabila terpilih, dia dan Sandiaga Uno akan menjamin rumah bagi para warga. Salah satunya yakni menata agar jadi tempat tinggal yang nyaman, aman, dan enak untuk ditinggali. Namun apabila memang harus digusur, dia berjanji akan melayani masyarakat.

“Harus lebih nyaman, ada pendidikan yang baik, dan fasilitas kesehatan yang juga memadai. Yang pasti, harus lebih baik dari saat ini,” tambah Anies yang disambut tepuk tangan para warga.

Berita Terkait :  Hamish Daud Datangi Klinik Obgyn, Raisa Diduga Udah Hamil 2 Bulan Lho

Pihaknya juga memastikan akan berkomitmen dalam melihat berbagai persoalan. Terutama mengenai tanah persengketaan.

“Kami akan berdasar tidak hanya sesuai perundangan, tetapi juga prinsip keadilan,” tegasnya.

Mantan Mendikbud itu juga menyebut bahwa pemimpin bukanlah penguasa. Justru hanya pelayan masyarakat. Sementara masyarakat adalah penguasanya. Untuk itu, apabila memang ada penggusuran, dia akan memastikan proses dialog terlebih dahulu.

“Jika terpilih, kami tidak akan semena-mena,” tutupnya.

Sementara itu calon Gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak ambil pusing dengan hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi).

Berita Terkait :  Ini Kata Ketua MUI Terkait Dugaan Penistaan Agama yang Dilakukan Ahok

Dalam survei itu elektabilitas Ahok-Djarot terus melorot menyisakan 27,5%.

“Saya memang bakatnya kerja. Apalagi bakat pencitraan kagak ada gue,” ujar Ahok saat blusukan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).

Lebih lanjut, Ahok menilai jika semuanya akan terlihat jelas pada pemungutan suara pada 15 Febuari 2017 mendatang.

“Ya itu tergantung masyarakat aja pas tanggal 15 Februari nanti. Aku mah enggak punya bakat untuk kampanye, kalau lawan kan sudah duluan. Saya fokus kerja saja,” kata Ahok.

Sementara itu di tempat terpisah, Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat punya jawaban yang hampir sama dengan Ahok.

‎”Enggak apa-apa itu survei kok. Biarin saja. Ya lumayan untuk pengetahuan gratis,” ujar politikus PDIP tersebut.

Related posts