7.000 TNI dan Polri Siap Amankan Demo Besar-besaran yang Akan Terjadi Pada 4 November 2016

BABAT POST – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengumpulkan seluruh anak buahnya di tingkat Mabes Polri dan Polda Metro Jaya jelang Pilgub DKI Jakarta 2017. Tito mengumpulkan jajarannya itu di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengakui, dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu membahas soal pengamanan aksi pada 4 November 2016. Tidak hanya itu, tambahnya, soal pengamanan jelang Pilkada serentak dan Pilgub DKI Jakarta juga jadi topik hangat dalam pertemuan itu.

Read More

“Tadi rapat dipimpin oleh Kapolri dan Wakapolri membahas satuan kekuatan di Mabes Polri sampai nanti diperbantukan ke daerah. Jadi tadi inventarisis kekuatan untuk perbantuan ke daerah,” kata Boy seusai rapat tertutup di Mapolda Metro Jaya, Jalan Medan Merdeka, Sabtu 29 Oktober 2016 malam.

Berita Terkait :  Putus cinta, BRIGADIR Dua Ricky Ricardo bunuh diri

Untuk unjuk rasa pada 4 November 2016, Boy mengatakan, akan dipercayakan kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan. Dimana Polri akan mengamankan secara maksimal, aksi yang rencananya akan digelar di beberapa lokasi seperti Istana Merdeka, Bareskrim, dan Balai Kota DKI.

“Khusus unjuk rasa 4 Oktober 2016, ini tugas Kapolda Metro untuk mengamankan. Polda Metro akan dibantu oleh satuan kewilayahan Polres-Polres seperti Tangerang dan Bekasi,” katanya.

Mantan Kapolda Banten ini menyebutkan, masyarakat tidak perlu resah atau takut dengan informasi demo besar-besaran pada 4 November itu. Pasalnya Polri sudah siap mengamankan dengan mengedepankan persuasif, bukan kekuatan represif.

“Masyarakat yang mau demo, silakan sampaikan aspirasinya, kami siap amankan, kami kawal. Tetap jaga ketertiban umum dan jangan anarkis. Kami juga jaga masyarakat yang lain agar tetap merasa aman dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” imbuh Boy.

Berita Terkait :  Atasi demo lanjutan 25 November, Presiden Jokowi siapkan hal berikut

Bahkan, dalam rapat tertutup itu nyaris dihadiri oleh semua pejabat yang ada di Mabes Polri. Antara lain Wakapolri Komjen Syafrudin, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto, Kalemdikpol Komjen Moechgiyarto dan lainnya.

Seperti diketahui sejumlah organisasi masyarakat (ormas) berencana menggelar demo terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, sekitar 7.000 personel gabungan TNI dan Polri disiapkan untuk mengawal demo tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan anggotanya untuk mengamankan demo yang akan dilakukan pada Jumat, 4 November 2016. Jumlah personel yang akan dikerahkan itu lebih besar dibandingkan demo yang dilakukan pada Jumat, 14 Oktober lalu.

“Kami turunkan lebih banyak dari kemarin. Pasukan kami kemarin 5.000 orang, sekarang mungkin 7.000 personel,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).

Berita Terkait :  Polisi: Gitaris Geisha Pakai Ganja untuk Alihkan Beban Pikiran

Menurutnya, 7.000 personel tersebut termasuk bantuan dari TNI sebanyak dua kompi personel marinir, satu kompi pasukan khas dari TNI AU, satu kompi Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), dan batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).

Dia menambahkan, pihaknya tidak melarang aksi demo besar-besaran tersebut. Namun, massa harus tetap menyuarakan pendapatnya dengan tertib dan tidak melakukan tindak anarkis di area publik. Jika tidak, polisi akan bertindak tegas terhadap para pelaku anarkis itu.

“Kami persilahkan apabila masyarakat akan menyampaikan pendapat,” katanya.

Seperti diketahui, demo yang berjuluk Aksi Bela Islam II tersebut akan digelar kembali untuk menuntut pihak penegak hukum menjalankan proses hukum terhadap Ahok yang dianggap menistakan agama.

Related posts