BABAT POST – Kendati bisa merebut posisi runner up di Grand Prix Australia, Valentino Rossi mengaku kurang puas sebab menurutnya bisa saja meraih hasil yang lebih baik di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10/2016). Hal itu ia sampaikan saat memberikan masukan soal kinerja Yamaha YZR-M1.
Yamaha akhirnya kembali menjejak podium, setelah Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh di Jepang, saat berlaga di seri balap ke-16 akhir pekan kemarin. Rossi yang start dari posisi ke-15, secara dramatis bisa finis kedua di bawah pembalap LCR Honda Cal Crutchlow. Lorenzo sendiri cuma finis keenam di bawah Maverick Vinales, Andrea Dovizioso dan Pol Espargaro.
Sejatinya, Rossi mendapat kesulitan sejak hari pertama menjalani agenda balap di Australia. Meski bisa jadi runner up di sesi latihan pertama, sebelum akhirnya catatan waktunya terus menurun di latihan berikutnya, The Doctor mengakhiri persiapannya sebelum race dengan menempati posisi 15 di sesi kualifikasi.
Beruntung, Rossi bisa tampil apik dan merebut podium kedua, terlepas dari terjatuhnya Marc Marquez. Tambahan 20 poin setidaknya membuat posisi runner up kejuaraan dunia bisa diamankan untuk sementara.
Terlepas dari raihan yang sejatinya cukup positif, Rossi mengaku hasil tersebut didapat dari kerja keras membenahi pengaturan motor YZR-M1. Ia bercerita, ada beberapa masalah yang tak terduga dalam dua pekan terakhir balapan.
“Di Jepang saya kompetitif, tapi saya tidak mendapat poin. Di Australia saya cepat di sesi latihan basah pada Jumat, tapi saya buat kesalahan yang membuat catatan waktu saya tidak dihitung. Dan pada Sabtunya, itu jadi hari yang paling membuat stres musim ini,” tutur Rossi seperti dikutip dari Supersport, Rabu (26/10/2016).
“Saya punya titik lemah, hal yang sama seperti tim temukan. Ketika ada situasi sulit dan kami perlu mengambil risiko, kami langsung kesulitan. Tapi ketika balapan, kami bisa menyelesaikannya,” imbuhnya.
Belum sampai di situ, Rossi menjelaskan penampilannya di Australia bukanlah penampilan maksimalnya. Sebab, ia tidak bisa mengejar Crutchlow yang catatan waktunya tidak lebih cepat di sesi pemanasan.
“Saya memulai balapan dengan fokus sebab saya tidak ingin mengulang kesalahan di Motegi. Perlahan saya bisa memperbaiki posisi. Ketika saya lihat Marc terjatuh, saya merasa bisa menangkan balapan ini sebab di sesi pemanasan, catatan waktu saya lebih baik dari Crutchlow. Tapi dia sangat cepat di trek dan di paruh kedua jalannya balapan, dia bertambah kencang,” keluhnya.
Rossi menjelaskan, penyebab rangkaian masalah di atas tak lain karena faktor ban. Michelin yang musim ini memang sudah membuat banyak pembalap memutar otak, dianggap jadi penyebab terbesar mengapa Yamaha gagal bersaing.
“Meski saya bisa mendapat start dari posisi dua, saya tidak bisa menjangkau Crutchlow. Dia sangat cepat. Ini bukan pertama kalinya kami dibuat menderita (oleh Michelin),”
“Kami mendapat masalah ini setelah jeda libur musim panas. Itu juga terjadi di Brno, Misano, Aragon, dan Australia. Bahkan Suzuki bisa lebih cepat dari kami di sisa kejuaraan musim ini. Kami kesulitan dengan ban belakang, itu berputar terlalu banyak dan itu alasannya mengapa kami kesulitan ketika ban mulai menipis,” tutupnya.
Selanjutnya, Rossi bakal bertolak ke Sirkuit Internasional Sepang untuk berlaga di Malaysia. Temperatur cuaca yang cukup terik ditaksir membuat pembalap paling senior itu kembali kesulitan.