BABAT POST – Pertandingan antara Manchester United dan Chelsea ternyata berbuntut panjang. Manajer Chelsea, Antonio Conte, dituding telah menghina Jose Mourinho saat melawan Manchester United, Minggu (23/10/2016). Conte pun menegaskan bahwa dirinya selalu menghormati lawan.
Pertandingan tersebut dimenangkan Chelsea dengan skor 4-0. Jelang laga usai, Conte membangkitkan semangat suporter dengan mengangkat kedua tangannya secara berulang-ulang.
Hal ini ditengarai membuat Mourinho tidak senang. Alhasil, Mourinho menyampaikan rasa tidak puasnya kepada Conte melalui bisikan setelah pertandingan berakhir.
Mourinho, sebagaimana diberitakan media Inggris, menganggap tindakan Conte sebagai sebuah penghinaan.
Seusai pertandingan, Conte enggan membeberkan isi percakapan. Dia hanya menegaskan bahwa dirinya menghormati Mourinho.
“Anda bisa melihat riwayat saya dan masa lalu saya. Anda bisa melihat bagaimana emosi saya di bangku cadangan,” kata Conte.
“Saya selalu menghormati lawan, tim lain, dan klub lain. Saya ingin dekat dengan pemain, untuk membantu mereka saat mereka sedang tertekan,” tutur Conte.
Dalam kesempatan itu, Conte menjelaskan persiapan anak asuhnya melawan West Ham United pada putaran keempat Piala Liga Inggris, Rabu (26/10/2016).
Conte menjelaskan bahwa Branislav Ivanovic dan Cesc Fabregas akan absen pada laga nanti.
“Kemungkinan besar Ivanovic bermain karena dia telah mulai berlatih bersama kami. Namun, seperti biasanya setelah cedera, dia memerlukan waktu untuk mencapai penampilan terbaiknya untuk kembali ke skuad kami,” tutur Conte.
“Sementara Cesc dalam kondisi yang tak baik. Kami harus bersabar karena dia mengalami cedera otot. Namun, saya berharap dia segera berlatih bersama tim secara mungkin,” ujar Conte.
Sementara itu penyerang Chelsea, Pedro, memberikan dukungan kepada manajer Antonio Conte yang dituding menghina manajer Manchester United, Jose Mourinho, saat kedua tim bertemu pada pertandingan Premier League, Minggu (23/10/2016).
“Reaksi Mourinho di luar konteks. Conte tidak melakukan gerakan yang memalukan atau mengejek,” kata Pedro.
Pedro menilai Conte hanya bermaksud meminta suporter bergembira sebagai apresiasi terhadap penampilan apik tim.
“Kami bermain luar biasa dan dia ingin suporter menyanyi untuk membantu kami mengakhiri laga dengan cara yang terbaik. Saya tidak tahu apakah Mourinho menggangap hal tersebut sebagai penghinaan atau provokasi. Namun, hal tersebut bukan tujuan Conte,” tutur Pedro.
“Conte hanya berterima kasih kepada suporter atas dukungan mereka. Suporter sangat luar biasa. Ada pertengkaran di pinggir lapangan antara dua pelatih pada akhir pertandingan. Namun, saya tegaskan tidak ada niat buruk dari Conte,” tambah Pedro.
Pedro sendiri pernah dilatih Mourinho saat dia bergabung dengan Chelsea dari Barcelona pada 2015. Di mata Pedro, Mourinho adalah salah satu pelatih besar.
“Saya bisa membuktikan itu. Mungkin kekalahan itu sulit diterimanya,” ujarnya.