Rumah Dinas Risma Diancam Bakal Diledakkan Jika Lokalisasi Dolly Tidak Dibuka Kembali

BABAT POST – Sebuah ancaman bom menimpa rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di jalan Sedap Malam Surabaya, Rabu (19/10/2016). Peneror meminta Risma membuka lagi lokalisasi Dolly.

Ancaman teror diterima Riaman, petugas piket keamanan penjaga rumah dinas Risma pukul 15.23 WIB.

Read More

“Seseorang mengaku bernama Helmi dengan nomor telepon yang muncul di layar Celler ID, 0815-5403-2842,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar.

Peneror mengancam akan meledakkan rumah dinas Risma dan gedung balai kota jika dalam tiga hari ke depan, lokalisasi Dolly tidak dibuka lagi.

“Polisi sekarang sedang memburu pelaku dengan melacak nomor telepon peneror,” jelasnya.

Polisi kata Lily, sudah melakukan sterilisasi dan penyisiran rumah dinas dan balai kota dengan perangkat Jihandak Polda Jatim.

Sementara itu, rumah dinas Risma dan balai kota Surabaya, dijaga ketat oleh petugas Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya.

Polisi pun memastikan bahwa rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini aman setelah ada ancaman bom melalui telepon dari orang tidak dikenal yang diterima operator staf Pemkot Surabaya pada Rabu (19/10/2016) sore.

Kapolsek Genteng Kompol Danni Yulianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan petugas Tim Gegana setelah melakukan penyisiran, gedung Balai Kota Surabaya dan rumah dinas wali kota aman dari ancaman bom.

“Dari hasil pemeriksaan dipastikan tidak ada atau steril. Sementara seperti itu yang kita dapat,” kata Danny.

Sementara itu, terkait nomor telepon yang mengancam menaruh bahan peledak, kepolisian akan melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap pelaku yang mengaku bernama Helmi.

“Masyarakat tidak usah resah, kita akan melakukan pendalaman untuk mengetahui siapa pelakunya,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Pemkot Surabaya Soemarno sebelumnya mengatakan Rumah Dinas Wali Kota Surabaya dan gedung Pemkot Surabaya mendapat teror bom dari orang tidak dikenal melalui telepon pada Rabu sore.

“Iya benar, tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB, ada orang yang mengaku bernama Helmi meneror dengan cara telepon ke operator di pemkot,” katanya.

Menurut dia, ada telepon dari orang yang mengaku bernama Helmi diterima oleh Riaman, petugas jaga yang juga Staf Piket Bagian Umum dan Protokol Pemkot Surabaya.

Adapun pembicaraan dalam telepon tersebut, pelaku mengancam,

“Apabila Pemkot Surabaya tidak membuka lagi lokalisasi Dolly dalam waktu tiga hari, rumah dinas wali kota dan gedung Pemkot Surabaya akan saya ledakkan”.

Mendapati hal itu, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi melakukan pengamanan di Rumah Dinas Wali Kota dan Pemkot Surabaya.

“Meskipun itu cuma iseng, kami tetap menyikapi karena ini simbol pemerintahan. Kami tingkatkan kewaspadaan,” katanya.

Related posts