BABAT POST – Nasib buruk harus dialami dua pebalap Yamaha. Harapan Jorge Lorenzo (Yamaha) dapat poin di GP Jepang sekaligus mengangkat posisinya pada klasemen pebalap sirna ketika dia tersungkur di aspal Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016). Kejadian itu malapetaka buat Yamaha karena Valentino Rossi sudah menyium aspal sebelumnya, gara-gara dua kejadian itu Marc Marquez (Honda) akhirnya jadi juara dunia.
Usai lomba Rossi mengatakan tidak tahu penyebabnya jatuh, menurutnya tidak ada kesalahan yang dia lakukan sampai ban depan kehilangan traksi saat tikungan ke-10. Di lain sisi, Lorenzo yang terjatuh di tikungan ke-9 saat balapan menyisakan lima putaran lagi, menyalahkan pilihan ban.
Sebelum lomba ada dua pilihan ban rasional di tim Lorenzo, yaitu soft atau medium untuk ban depan. Lorenzo memilih medium yang akhirnya pilihan itu disesali.
“Kecewa sebab saya pikir kami membuat keputusan yang salah dengan ban depan, kami memilih medium dan medium buat kami tidak bagus sepanjang akhir pekan ini. Di latihan bebas terakhir (FP4) saya tidak merasakan getaran dan karena hari ini panas, kami memutuskan memakainya tetapi saya yakin dengan soft saya bisa lebih baik. Saya bisa bertahan dengan Marc dan bertarung buat menang,” kata Lorenzo dilansir dari motorsport.com.
Masing-masing pebalap tentu punya strategi, namun kenyataannya semua pebalap yang finis 10 besar di Motegi memakai ban medium, kecuali Cal Crutchlow menggunakan hard.
Hal yang sama juga dialami Valentino Rossi yang harus mendapat hasil hampa di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu (16/10/2016) setelah terjatuh di awal-awal balap, tepatnya lap ketujuh. Harapan untuk mendapat gelar juara dunia tahun ini lantas kandas karena itu.
Sementara itu, Marc Marquez jadi menikmati keberuntungan yang meraih gelar juara dunianya lebih dini. Padahal musim 2016 masih menyisakan tiga seri lagi, yaitu Phillip Island Austalia, Sepang Malaysia, dan terakhir di Valencia, Spanyol.
Pebalap Italia, yang mendapat posisi paling depan saat memulai balap, terjatuh setelah berhasil mengambil posisi kedua dari Lorenzo, dan berencana menyusul Marquez. Namun Rossi kehilangan cengkeraman ban depannya, saat berada di slow hairpin (tikungan tajam/tusuk konde) di tikungan kesepuluh. Membuatnya tidak mendapat poin sama sekali kali ini.
“Pertama-tama saya katakan kalau saya baik-baik saja, untungnya tidak ada masalah atau cedera. Namun di sisi lain, itu sangat memalukan, padahal saya cukup kuat dan mendapatkan kecepatan yang pas,” kata Rossi mengutip Crash, Minggu (16/10/2016).
Rossi sangat menyesali kesalahan yang dilakukannya. Padahal dirinya merasa percaya diri dan sanggup bersaing saat itu.
“Memang start yang saya lakukan juga tidak bagus, dan kehilangan posisi terdepan yang diisi Marquez dan Lorenzo posisi kedua. Namun saya akhinya punya kecepatan baik untuk menyalip Lorenzo,” ujar Rossi.
“Saat itu saya percaya bisa mendekati Marquez dan membalapnya, namun sayang saya kehilangan ban depan. Sejujurnya saya tidak merasa terlalu cepat, terlalu melebar atau dalam ketika menikung, tapi sekali lagi saya kehilangan ban depan, dan saya membuat kesalahan itu,” ucap Rossi.
Namun, selain Rossi, rekan satu timnya Jorge Lorenzo juga terjatuh. Seperti banyak dilakukan pebalap lainnya, ban yang digunakan tim Yamaha, memilih kombinasi ban depan medium, serta soft untuk sisi belakang.
Meski begitu, pertarungan belum usai, kali ini giliran Rossi dan Lorenzo yang memperebutkan runner-up juara dunia, di tiga seri akhir musim 2016. Klasemen saat ini, Rossi memimpin 14 poin dari Lorenzo.