Cegah Kunjungan Neo-Nazi, Rumah Dimana Adolf Hitler Dilahirkan Akan Dirobohkan

BABAT POST – Rumah di mana diktator Nazi Jerman Adolf Hitler dilahirkan dikabarkan akan dirobohkan. Tujuannya, agar para neo-Nazi tidak lagi berbondong-bondong mendatangi rumah tersebut.

Pemerintah Austria telah mengkonfirmasi rencana perobohan rumah kelahiran Hitler itu. Menteri Dalam Negeri Austria, Wolfgang Sobotka, mengatakan pada Senin (17/10/2016), rumah itu akan direnovasi total untuk mencegah pengakuan dan simbolisme Nazi dari bangunan tersebut.

Read More

Rumah kelahiran Adolf Hitler itu berlokasi di Braunau. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Karl-Heinz Grundboeck, seperti dikutip Daily Mail, semalam (17/10/2016), mengatakan bahwa rumah itu nantinya efektif menjadi bangunan dengan struktur baru.

Berita Terkait :  Xinjiang, Siap Hadiahi Rp 10 M untuk Informasi Serangan Teror

Sobotka ingin memastikan bahwa semua hal yang berhubungan dengan Hitler akan dihilangkan. Menurutnya, rumah itu kerap jadi ziarah para neo-Nazi.

Seorang perempuan pemilik bangunan telah berulang kali menolak untuk menjual rumah tersebut. Dia setiap bulan menerima uang sewa senilai 4 ribu poundsterling yang berasal dari para pembayar pajak di Austria.

Uang sewa yang dibayarkan Pemerintah Austria itu bertujuan agar rumah kelahiran Hitler tetap dikosongkan. Adolf Hitler lahir di rumah tua itu pada 20 April 1889.

Berita Terkait :  ISIS Jual Organ Tubuh Anggotanya Sendiri Demi Dapatkan Uang Tunai

Sementara itu perang dua geng di sebuah penjara di Brasil telah menewaskan 25 narapidana (napi). Dari jumlah korban tewas, tujuh napi ditemukan dalam kondisi dipenggal dan enam napi lainnya telah dibakar hidup-hidup.

Perang antargeng napi itu terjadi di Penjara Monte Cristo di Kota Boa Vista, negara bagian Roraima, Brasil.

Seorang Komandan Polisi Operasi Khusus Batalyon, Kapten Falkner Ferreira, mengatakan kerusuhan pecah saat jam besuk, Senin waktu setempat. Saat jam besuk, beberapa napi memecah gembok dan menyerang orang-orang di blok penjara lain, yang dianggap sebagai geng musuh.

Berita Terkait :  Kasihan, keterangan mantan Budak Seks ISIS yang berhasil kabur walau wajahnya hancur

Para perusuh juga menyandera sekitar 100 wanita pengunjung penjara. Menurut BBC, semalam (17/10/2016), para sandera telah dibebaskan dan kerusuhan sudah berakhir. Pemerintah negara bagian Roraima mengaku sedang menunggu data untuk mengkonfirmasi jumlah korban tewas.

Kapten Ferreira mengatakan tahanan telah dipersenjatai dengan pisau dan tongkat kayu. Penjara tersebut dalam kondisi penuh sesak.

Brasil memiliki populasi penjara terbesar keempat di dunia, dengan 600 ribu napi mendekam di sejumlah penjara. Di Monte Cristo 1.400 napi ditahan di sebuah penjara yang seharusnya memiliki kapasitas yang tak lebih dari setengah angka itu.

Related posts