BABAT POST – Putri mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri mengungkapkan kekecewaannya terhadap kakaknya, Megawati Soekarnoputri, yang mengajak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke makam ayah mereka di Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10/2016).
“Saya tersinggung berat. Manusia kayak begitu kok diajak aja. Ngapain diajak?” kata Rachmawati di rumahnya di Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2016).
Dia bahkan mempertanyakan akal sehat Megawati yang membawa Ahok berziarah ke makam Soekarno.
“Ngapain diajak, sudah melecehkan agama. Kok akal sehat kita ke mana,” pungkas Rachmawati.
Rachmawati mengungkapkan, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ia selalu berseberangan dengan Megawati. Dalam Pilkada DKI 2017, Megawati memilih untuk mengusung Ahok, figur yang kerap dikritik keras oleh Rachmawati.
Rachmawati tertawa ketika ditanya apakah dia juga akan mengajak Anies-Sandiaga ke makam ayahnya. Ia mengatakan hal itu masih harus dibicarakan, termasuk soal apakah Rachmawati akan menjadi bagian dari tim pemenangan Anies-Sandiaga.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengajak sejumlah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partainya pada pilkada serentak 2017 berziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno, di Blitar, Jawa Timur, Senin lalu.
Pasangan cagub dan cawagub tersebut yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (DKI Jakarta), Rano Karno-Embay Mulya (Banten), Hana Hasanah-Tony Yunus (Gorontalo), Rustam-Irwansyah (Babel), Ali Baal Masdar (Sulbar), dan Dominggus Mandacan (Papua Barat).
Kegiatan ziarah atau nyekar ke makam Bung Karno itu dipimpin langsung oleh Ketum Megawati Soekarnoputri dan didampingi beberapa pengurus PDIP. Di antaranya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen Achmad Basarah dan Eriko Sotarduga, Kepala Sekolah PDIP Komarudin Watubun dan beberapa anggota DPR dari Fraksi PDIP.
Ziarah ini merupakan tradisi PDIP yang selama ini sering dilakukan oleh Megawati dan keluarga besar PDIP. Baik dalam momentum keagamaan semisal Idul Fitri maupun momentum penting hajatan nasional seperti Pemilu.
“Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk menghormati jasa jasa Bung Karno sebagai Bapak Bangsa dan sekaligus mendoakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah swt,” kata Basarah di Bandara Halim, Jakarta, Senin pagi.
Kehadiran para calon gubernur dan wakil gubernur dalam ziarah, lanjut Basarah, adalah untuk mengingatkan mereka agar dalam mengikuti proses pilkada, tidak menggunakan cara-cara yang tak sesuai kepribadian bangsa Indonesia.
Misalnya, yang dapat merusak eksistensi dan keutuhan NKRI seperti mengeksploitasi isu SARA.
“Yang lebih penting lagi agar para calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, termasuk Ahok, jika kelak terpilih dan menjadi kepala dan wakil kepala daerah, benar-benar dapat menjadi pemimpin yang menjaga dan mengimplementasikan amanah dan ajaran-ajaran Bung Karno,” ucap dia.
PDI-P berharap semua kepala dan wakil kepala daerah yang diusungnya benar-benar dapat menghayati dan mengimplementasikan makna kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian Indonesia.
Pemimpin, kata dia, harus benar-benar mengerti dan memahami sejarah dan jiwa bangsanya, serta tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai.