BABAT POST – Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik; Donald John Trump, menolak mundur dari Pemilu Presiden (Pilpres) setelah rekaman komentar cabul tentang perempuan bocor ke publik. Pemerintah AS telah menyerukan agar Donald Trump mundur dari Pilpres.
Dalam rekaman suara Trump tahun 2005 yang bocor pada 7 Oktober 2016 lalu, Trump mengaku melakukan tindakan asusila pada seorang wanita yang sudah bersuami.
”Saya mencoba dan mencumbunya. Dia sudah menikah,” bunyi suara Trump di rekaman mengacu pada seorang wanita tak dikenal.
“Saya harus menggunakan beberapa taktik, hanya dalam kasus di mana saya mulai menciumnya. Anda tahu saya otomatis tertarik pada yang cantik. Saya hanya mulai mencium mereka. Ini seperti magnet. Hanya ciuman. Saya bahkan tidak menunggu,” lanjut suara Trump dalam rekaman.
Muncul seruan agar Trump mundur dari Pilpres AS disusul dengan rumor Calon Wakil Presiden Partai Republik, Mike Pence, berpeluang menggantikan posisi Trump. Namun, Trump mengabaikan kemungkinan dirinya mundur dari Pilpres.
“Ada nol kesempatan saya akan berhenti,” kata Trump kepada The Wall Street Journal, Minggu (9/10/2016).
Komentar senada juga dia buat kepada The Washington Post.
”Saya tidak pernah menarik diri, saya tidak pernah menarik diri dalam sejarah hidup saya, saya tidak berhenti dalam pertarungan (Pilpres). Saya memiliki dukungan yang luar biasa,” ujar Trump.
Rekaman komentar asusila menjadi “pukulan” bagi Trump. Sebab, selama ini capres Partai Republik ini menyerang rivalnya dari Partai Demokarat, Hillary Rodham Clinton, perihal skandal asusila sang suami; Bill Clinton (mantan presiden AS).
”Saya tidak pernah mengatakan saya adalah orang yang sempurna, atau berpura-pura menjadi seseorang, saya bukan (seperti itu),” kata Trump.
Donald John Trump sendiri telah meminta maaf pada publik di negaranya terkait rekaman tersebut.
“Saya sudah mengatakan dan melakukan hal-hal yang saya sesali dan kata-kata yang dirilis hari ini di video yang berusia lebih dari satu dekade adalah salah satunya. Siapapun yang mengenal saya, tahu kata-kata ini tidak mencerminkan siapa saya. Saya mengatakan, saya salah dan saya minta maaf,” ujar Trump.
Dia melanjutkan, bahwa rekaman itu sebagai gangguan dari isu-isu penting yang dihadapi pada saat ini.
”Bill Clinton benar-benar menyalahgunakan perempuan dan Hillary telah diganggu, diserang, malu dan mengintimidasi korbannya,” ujarnya.
”Sampai jumpa di debat pada hari Minggu,” imbuh capres yang juga miliarder Amerika ini.
Bocornya rekaman itu jadi amunisi bagi Hillary Clinton untuk menyerang Trump. Dia menulis telah kecamannya di Twitter.
”Ini mengerikan. Kita tidak bisa membiarkan orang ini untuk menjadi presiden,” tulis Hillary via akun Twitter-nya, @HillaryClinton, yang dikutip Minggu (9/10/2016).