Korban Meninggal Badai Matius di Haiti Kini Jadi 400 Orang

BABAT POST – Badai Matius yang menerjang wilayah Haiti di Amerika selatan, hingga Jumat (7/10/2016) kemarin sudah merenggut 400 nyawa sebagaimana dilansir kantor berita AFP.

Herve Fourcand, seorang senator di negara itu mengatakan, jumlah 40 korban tewas itu belum termasuk data dari wilayah yang hingga saat ini belum berhasil dijangkau.

Read More

Sementara itu, badan perlindungan warga sipil setempat menyatakan, ada 315 kematian. Data itu belum termasuk empat kota yang hingga kini belum menyampaikan laporan terbaru.

Diberitakan sebelumnya, kehancuran terparah di negeri termiskin di benua Amerika itu terpusat di wilayah barat daya. Kini wilayah itu sudah terputus dari dunia luar selama dua hari.

Berita Terkait :  Prediksi Skor Inggris vs Haiti, 22 Juli 2023: Jadwal Piala Dunia Wanita Sabtu Ini

Salah satu kota yang luluh lantak adalah Jeremie di wilayah selatan negeri itu seperti dikabarkan badan amal CARE.

“Jeremie benar-benar hancur. Sekitar 80 persen bangunan di kota itu hilang. Semua jaringan telepon dan listrik musnah,” kata Direktur Care Haiti, Jean-Michel Vigreux.

“Akses menuju kota itu terputus serta semua orang tak punya makanan dan uang,” tambah Vigreux lewat akun Twitter-nya.

Lebih jauh ke selatan, tepatnya di kota Les Cayes yang juga merupakan salah satu pelabuhan besar di Haiti, jurnalis AFP menyaksikan atap sebuah katedral yang sama sekali hilang.

Pusat kota Les Cayes mampu bertahan dari kehancuran total karena konstruksi bangunan yang kokoh, tetapi banjir dan angin kencang yang dibawa badai itu meluluhlantakkan perkampungan Croix-Marche a Terre yang berada di pesisir.

Berita Terkait :  Dokumen Ini Bukti Amerika Serikat Dukung Penciptaan ISIS

Pohon-pohon kelapa yang tumbang menghancurkan puluhan bangunan terutama atap rumah-rumah sederhana yang dibuat dari seng.

Badai Matius itu juga menghancurkan perkebunan pisang dan mangga yang berada di sekitar kawasan tersebut.

Tercatat, ini adalah badai terdahsyat di Karibia selama satu dekade terakhir. Akibat dari badai ini lebih dari 1,5 juta orang dievakuasi dan Presiden Barack Obama menetapkan situasi darurat federal.

Badai Matthew, yang merupakan badai Kategori Empat, menyapu Haiti bagian barat dan kini mendekati timur Kuba.

Akses ke Haiti Selatan terputus setelah jembatan yang menghubungkannya ke ibu kota, Port-au-Prince, roboh.

Marie Claudette Regis Delerme mengatakan, kota dengan populasi 70.000 warga itu mengalami banjir; dan banyak rumah kehilangan atap. Ia sendiri menyelamatkan diri di tengah rapat ketika tiupan angin kuat merobek atap bangunan.

Berita Terkait :  Prediksi Skor Haiti vs Qatar, 26 Juni 2023: Jadwal Gold Cup Senin Ini

Seorang pria yang terlalu sakit untuk pergi menyelamatkan diri tewas ketika ombak menghantam kota Port Salut.

Presiden sementara Haiti, Jocelerme Privert, sebelumnya mengungkapkan adanya sejumlah orang yang tewas di laut karena tidak ‘mengindahkan peringatan,’ namun ia tidak memberikan informasi yang lebih rinci.

Pemerintah mengatakan mereka berusaha mengembalikan akses ke semenanjung selatan Haiti setelah jembatan La Digue ambruk sembari mengakui bahwa mencari jalur alternatif akan sulit.

Haiti ialah salah satu negara termiskin di dunia, dan sebagian besar dari 11 juta warganya tinggal di wilayah rawan banjir dan dalam rumah yang rapuh.
Badai Matthew diperkirakan akan membawa curah hujan 102cm ke beberapa wilayah seiring bergerak ke utara dengan kecepatan 15km/jam.

Related posts