BABAT POST – Penyanyi Reza Artamevia melaporkan mantan guru spiritualnya, Gatot Brajamusti, ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2016).
Kuasa hukum Reza, Ramdan Alamsyah, mengatakan bahwa kliennya merasa ditipu oleh Gatot soal penyalahgunaan narkotika. Menurut dia, asfat yang selama ini dikonsumsi oleh Reza ternyata adalah sabu.
“Hari ini kami laporkan Gatot dengan Pasal 378 tentang penipuan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Selama ini klien kami tidak mengerti isi zat asfat itu. Ternyata asfat itu sabu,” ujar Ramdan di Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolda Metro Jaya.
Ramdan mengungkapkan bahwa selama ini Reza kerap diperas oleh Gatot. Sejumlah uang yang dikeluarkan Reza untuk membantu orang tidak mampu, kata Ramdan, justru digunakan Gatot untuk membeli sabu.
“Selama ini diminta patungan berupa uang, baik transfer atau tunai. Itu untuk membantu orang tidak mampu. Ternyata untuk beli asfat. Asfat itu sabu, intinya itu,” kata dia.
Reza sendiri mengaku bahwa ia tidak merasa rugi secara materi, tetapi secara moril. Sebab, kata Reza, kini ia dicap sebagai pencandu narkoba.
“Saya disangka, ‘Wah pemakai berat’. Gambaran saya juga disebut buruk. Saya tidak tahu bentuk sabu itu seperti apa. Saya tidak tahu asfat itu sabu,” ucapnya.
Sementara itu kuasa hukum penyanyi Reza Artamevia, Muhammad Kamil, memberikan jawaban mengambang ketika dimintai tanggapan soal Gatot Brajamusti yang mengaku adanya dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya.
“Kalau Gatot sudah mengakui berarti, tanggapan apa yah. Ya kan penyidik sudah mengatakan,” ucapnya kepada wartawan ketika dihubungi lewat telepon, Kamis (6/10/2016).
“Kalau sudah dinyatakan begitu, kejadiannya begitu enggak perlu ditanggapi lagi,” imbuhnya.
Namun, Kamil menegaskan bahwa kliennya tak membenarkan juga tak membantah pernyataan Gatot kepada penyidik.
“Yah tidak membenarkan, tidak mengelak. Kalau memang Aa Gatot mengakui seperti itu, yah seperti itu,” ucap Kamil.
Masih kata Kamil, kliennya hingga kini juga tak pernah bercerita kepada tim kuasa hukum mengenai pesta seks yang dituduhkan.
“Enggak (cerita). Kalau pun cerita, saya enggak akan ngomong juga lah. Karena proses hukum masih jalan, berkali-kali saya bilang enggak mau bentuk opini. Kasus belum selesai. Bukannya saya enggak mau ngomong. Masih berjalan dan takut memengaruhi proses hukum,” ucap Kamil.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, saat terkait kasus dugaan tindak asusila, Gatot mengakui pernah melakukan pesta seks di padepokannya.
“Dia mengakui melakukan persetubuhan dengan korban-korbannya secara bergiliran, satu per satu masuk ke kamar praktiknya,” ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (6/10/2016).
Awi menjelaskan, selain melakukan hubungan seks secara bergantian, dia juga mengakui pernah melakukan hubungan intim dengan beberapa wanita secara bersamaan. Hal itu juga diperkuat oleh pengakuan dari istrinya, Dewi Aminah.
“Dia juga mengakui pernah melakukan three some dengan beberapa wanita secara bersamaan,” ucapnya.
Bahkan, lebih mengejutkan lagi, lanjut Awi, Gatot mengakui bahwa sebelum melakukan persetubuhan dengan para korbannya dia menggunakan asfat yang kini diketahui sebagai sabu.
Sementara, Reza Artamevia pernah membantah kabar yang menyebut bahwa telah terjadi pesta seks di padepokan guru spiritualnya, Gatot Brajamusti. Itu ia ungkapkan usai menjalani pemeriksaan di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).
“Tidak benar itu. Enggak ada (pesta seks),” jawab Reza dengan nada tegas.
Ia menambahkan, kegiatan di padepokan tersebut hanya mengaji.
“Mengaji, shalat, Mbak. Mengaji,” ucap Reza.