BABAT POST – Seperti telah terungkap siapa Angelina Jolie yang sebenarnya, kini hujatan malah berdatangan padanya. Terlebih saat kabar terbaru muncul, Jolie menerima tawaran untuk bermain di sebuah film yang berjudul “Shoot Like A Girl”. Padahal sejak setahun lalu Jolie terlihat menghilang dari dunia televisi untuk fokus mengatasi rumah tangganya.
Seperti sudah jengah dengan permasalahan yang sedang dihadapinya, Jolie pun terlihat akan kembali ke kehidupan asalnya, yaitu dunia layar lebar.
Akan membintangi sebuah film berjudul ‘Shoot Like A Girl’, Jolie akan berperan menjadi Major Mary Jennings Hegar, seorang pahlawan perang di Afghanistan.
Hegar dikenal sebagai seorang wanita tegar yang mampu menyelamatkan ratusan jiwa yang sedang berperang di Timur Tengah. Beberapa kali kunjungannya ke Afghanistan, Hegar sebagai pilot penyelamat.
Lantaran kehebatan dan sifat tegar yang dimilikinya, Hegar memperoleh sebuah penghargaan untuk kategori Purple Heart dan Distinguished Flying Cross atas profesinya di dunia militer.
Keputusan Jolie memulai kembali aktingnya di Film ‘Shoot Like A Girl’, nampaknya tak menjadi kabar gembira untuk beberapa fansnya. Pasalnya, beberapa dari mereka menganggap keputusan Jolie tak berada di waktu yang tepat.
Para penggemarnya juga beranggapan bahwa Angelina Jolie lari dari tanggung jawabnya yang menggugat cerai Brad Pitt lantaran lebih memilih untuk bermain film yang sepertinya akan tayang tahun 2017 mendatang.
Sementara itu Stephen Chow kembali mengambil peran sutradara, produser sekaligus penulis naskah lewat film The Mermaid. 9 hari setelah film dirilis pada bulan februari 2016, The Mermaid telah meraih rekor box office dengan pendapatan terbesar senilai 2.2 yuan triliun dalam sejarah sinema Mandarin.
Berdasarkan wawancara Celestial Movies bersama Stephen Chow, ketertarikan ia dalam membuat film komedi romantis fantasi fiksi imliah The Mermaid ini terinspirasi dari cerita animasi The Little Mermaid.
“Saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah benar ada makhluk putri duyung di dunia ini? Saya pernah ingat membaca sebuah artikel tentang evolusi biologis yang mengatakan kemungkinan adanya makhluk setengah manusia setengah ikan. Meskipun ide ini sangat jauh dari kenyataan di dunia, namun saya berpikir ide ini akan menjadi sangat menarik,” ujar Stephen Chow.
Bukan perkara mudah baginya untuk mewujudkan kisah animasi menjadi film drama. Apalagi syuting juga dilakukan di bawah air.
“Ada beberapa kesulitan teknis selama proses syuting, karena banyak mengambil adegan di bawah air, namun hal ini malah menjadi pengalaman berharga dan menyenangkan bagi saya.” ujar Stephen Chow.
Meski film ini menampilkan beberapa adegan berdarah, sentuhan seksual, serta lelucon kasar yang berisi konten dewasa, namun Chow mengisi nya dengan sentuhan romantis yang berbeda.
“Film ini sudah pasti lebih romantis, karena putri duyung dalam film ini sama sekali tidak punya kaki. Dalam The Little Mermaid, putri duyung kecil memiliki kaki, artinya sewaktu-waktu dia bisa berubah menjadi manusia. Pangeran akan jatuh cinta padanya. Jika perasaan cinta itu tumbuh tanpa memandang perbedaan antara darat dan laut, bukankah itu jauh lebih romantis?” jelas Stephen Chow.