BABAT POST – Yuki Kato kembali dipercaya untuk memerankan anak sekolah di film Cahaya Cinta Pesantren. Casting film ini dilakukan secara online ketika Yuki sekolah di Jepang. Begitu kembali ke Indonesia dan akting sebagai anak SMA, Yuki merasa bahagia.
“Alhamdulillah seneng jadi anak sekolahan lagi. Awalnya pas pulang dari Jepang saya dibilang dewasa banget, fisik berubah karena saya kurus. Tapi masih dipercaya untuk jadi anak SMA awal senanglah berarti imut,” ujar Yuki beberapa waktu lalu.
Pengalaman seru saat casting membuat Yuki teringat masa sekolahnya di Jepang. Saat itu Yuki harus foto dan membuat video berhijab. Dia meminta teman sekolahnya untuk menfotonya. Di Jepang, penampilan berhijab tentu jarang.
“Kemarin saya ditawarin saya baru dari Jepang. Terus diminta pake krudung pesantren. Ya udah akahirnya coba bikin. Pas sekolah itu di Indonesia muslim banyak jadi biasa. Di Jepang lebih beragam kepercayaannya. Aku meminta teman aku foto pake hijab, dan banyak yang bilang bagus,” tuturnya.
Mengenakan hijab saat berperan Marsila Silalahi di film Cahaya Cinta Pesantren, Yuki Kato harus membiasakan diri dengan hijab. Sebelum syuting, Yuki sudah menggunakan hijab. Segala macam hijab dicoba oleh Yuki untuk menemukan hijab yang nyaman dipakai.
Sebelum syuting Cahaya Cinta Pesantren, Yuki sudah menggunakan hijab saat proses reading. Karena belum terbiasa, Yuki sering tertusuk jarum.
“Awalnya pakai peniti, lalu diajarin pakai jarum pentul. Ternyata lebih nyaman dengan jarum, tapi awalnya yang sering tertusuk. Apalagi pas pakai kerudung yang dimodel-model jadi sering tertusuk,” kata Yuki Kato.
Sementara itu Febby Blink berperan sebagai Manda di film Cahaya Cinta Pesantren. Sosok Manda dikisahkan sebagai gadis asal Malaysia yang sengaja datang ke Indonesia untuk menuntut ilmu di salah satu pesantren. Seperti remaja seusianya, pergolakan batin masuk pesantren pun dirasakan Manda.
“Febby berperan sebagai Manda. Dia itu orang Malaysia yang datang ke Indonesia cuma buat masuk pesantren. Ini film remaja, menceritakan tentang kehidupan empat anak perempuan. Mereka semua bersahabat dan santri di pesantren. Nanti akan ada cerita persahabatan dan percintaan berdasarkan nilai-nilai Islami,” papar Febby di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (25/9).
Selama syuting, Febby juga ikut merasakan suka duka jadi santri di pesantren. Menurut Febby, kehidupan di pesantren menuntut seseorang untuk lebih disiplin dan mandiri. Tidak ada kata berleha-leha, pasalnya itu justru akan merugikan diri sendiri.
“Disiplin banget. Beda lah. Aku kalau di rumah, tidur tidur aja, bangun bangun aja. Kalau di sini nyuci sendiri. Kalau makan juga nggak bisa telat. Soalnya kalau di pesantren telat sedikit, yaudah habis makanan dan kita harus tahan laper lagi,” ungkap Febby.
Film Cahaya Cinta Pesantren mengambil kearifan lokal dari tanah Sumatera Utara. Secara garis besar, film ini bercerita tentang pergolakan batin para remaja yang baru menjadi santri di sebuah pesantren. Tak hanya tentang cinta, film ini juga sarat akan pesan moral, keluarga, agama dan tentunya persahabatan.
Selain Febby Blink, film Cahaya Cinta Pesantren juga turut dibintangi oleh Yuki Kato, Rizky Febian, Sivia Blink, Vebby Palwita, Fachry Muchammad, Elma Theana, Wirda Mansur, Zee Zee Shahab dan Tabah Penemuan. Rencananya, film yang diproduseri oleh Ustaz Yusuf Mansur dan Harianto Tian ini akan tayang di bioskop pada 22 Oktober 2016 mendatang.