BABAT POST – Terkait model kampanye yang akan dipakainya bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan bahwa model kampanyenya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berbeda dengan kampanye lainnya. Tidak akan ada pembagian uang kepada para pendukung.
Basuki justru akan menarik biaya dari pendukung. Nantinya, relawan Teman Ahok bersama partai politik pengusung akan menggelar berbagai acara.
Semua pendukung yang ingin menghadiri acara tersebut diwajibkan untuk membayar tiket.
“Mungkin kami mau bikin nonton bersama, makan bersama, atau ada kayak Festival Teman Ahok lagi. Orang yang mau terlibat ya partisipasi,” kata Basuki atau Ahok, di Sekretariat Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).
Ahok mengatakan, sistem itu akan menjadi model pertama kampanye yang dibiayai partisipasi masyarakat.
Nantinya, hasil penjualan tiket tersebut akan dijadikan sebagai dana kampanye.
Ahok mengatakan, dirinya bersama bakal calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat, akan mendapat Rp 10 miliar jika ada satu juta orang yang membeli tiket dengan harga Rp 10.000 per buah.
Terkait rencana kegiatan itu, Ahok menjadikan Teman Ahok sebagai koordinator.
Semua partai politik pendukung yang ingin menyelenggarakan acara berbayar harus berkoordinasi dengan Teman Ahok.
Adapun empat partai politik pengusung pasangan Ahok-Djarot adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Nantinya, Teman Ahok akan mengatur jadwal kampanye.
“Kami sampaikan, Teman Ahok akan mengatur pertemuan, termasuk penjualan merchandise Teman Ahok. Mereka juga akan buka booth merchandise lagi di lima mall dan mereka akan laporkan semua keuangan secara resmi ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) DKI,” kata Ahok.
Selain itu, Basuki Tjahaja Purnama, juga berjanji tak akan memasang spanduk pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Basuki atau Ahok maju pilkada berpasangan dengan bakal calon wakil gubernur yang juga petahana, Djarot Saiful Hidayat.
“Kami enggak mau pasang spanduk atau apapun juga. Karena itu akan merusak kota Jakarta,” kata Ahok, di Sekretariat “Teman Ahok”, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).
Dibanding menyebar spanduk maupun stiker yang dianggap mengotori Jakarta, lanjut dia, kampanye lebih efektif dilakukan dengan memaparkan kinerja.
Ahok mengatakan, dirinya juga akan berkampanye dengan turun ke warga ibu kota.
“Di sana, kami sampaikan fakta, kami akan mendidik dan mengedukasi masyarakat untuk memilih berdasar hasil kerja nyata. Jadi orang boleh bilang apa, buktikan saja kerjanya apa. Kalau cuma ngomong teori-teori ya enggak ketemu,” kata Ahok.