Sudah Tidak Kuat, Ahok Tolak Ajakan Sandiaga untuk Berlari

BABAT POST – Sudah tidak kuat jika harus berlari, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya menolak ajakan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, untuk berlari bersama.

“Enggak kuat gue. Kalah sama dia larinya,” ujar Ahok di Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016).

Read More

Sandiaga Uno sebelumnya bukan hanya mengajak Ahok saja. Dia juga mengajak semua bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk berlari. Rencananya, Sandiaga akan berlari di wilayah Jakarta Pusat pada Minggu (2/10/2016) mendatang.

“Saya mau ajak (lari) semua (bakal) calon (gubernur dan wakil gubernur), termasuk Pak Basuki,” kata Sandiaga.

Sandiaga sendiri belum menuntaskan nazarnya untuk berlari di lima wilayah kota. Sandiaga pertama kali berlari pada Minggu (14/8/2016) lalu. Ia rutin berlari di lima wilayah Ibu Kota tiap hari Minggu pagi.

Sandiaga memulai berlari sejauh 10 kilometer di Jakarta Selatan. Kemudian, hari Minggu selanjutnya, ia berlari di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Berlari di lima wilayah Jakarta itu merupakan nazar Sandiaga jika dipilih oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengakui ada perbedaan pendapat di antara empat partai pendukung pasangan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Namun, Fayakhun menilai perbedaan pendapat itu hal lumrah dan bukan bentuk perpecahan.

“Isi kepala kita lain-lain. Kalau dibilang perpecahan, terlalu bombastislah. Cuma perbedaan paham saja, ada yang mau untung gede, ada yang toleransi, ada yang macam-macam deh,” ujar Fayakhun di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016).

Fayakhun menilai, perbedaan pendapat merupakan dinamika internal yang bisa dilalui. Sebab, pada dasarnya, keempat partai, yaitu PDI-P, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem, menginginkan Ahok-Djarot menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat ini, kata Fayakhun, Golkar berharap susunan tim sukses dapat segera dibentuk untuk diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

“Kalau perbedaannya, ‘gue di depan, gue di depan.’ Golkar enggak milih di depan kok. Golkar sekarang beda. Sekarang Golkar yang penting Ahok menang,” ujar Fayakhun.

Related posts