BABAT POST – Pilkada DKI Jakarta 2017 kini telah memasuki tahap pencalonan. Tiga bakal pasangan calon sudah diumumkan partai-partai pengusungnya.
Tiga pasang itu juga sudah mendaftar. Dua pasangan bakal calon menantang pasangan petahana yang relatif sudah dikenal masyarakat.
Lantas timbul pertanyaan, apa yang jadi modal pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhyono-Sylviana Murni untuk menantang pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Apalagi, di sejumlah survei, elektabilitas Ahok-Djarot relatif lebih tinggi ketimbang dua pasangan rival.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengatakan, kedua pasangan calon penantang Ahok-Djarot sebenarnya memiliki daya tarik masing-masing yang bisa dijadikan modal dalam Pilkada DKI 2017.
“Kedua pasangan ini memiliki daya tarik untuk bisa menantang petahana Ahok-Jarot,” ujar Salang ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
Salang mengatakan, duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera memiliki daya tarik untuk pemilih Jakarta karena keduanya relatif muda dan santun.
“Keduanya memiliki daya tarik tersendiri, terutama di kalangan pemilih muda dan pemilih yang suka pemimpin santun,” kata Salang.
Menurut Salang, duet Anies-Sandiaga dapat menjadi lawan berat bagi Ahok-Djarot. Pasalnya, pasangan ini memiliki latar belakang yang cukup menarik.
Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Joko Widodo. Sedangkan, Sandiaga merupakan seorang pengusaha muda.
“Duet ini merupakan kombinasi yang menarik. Duet yg bisa saling mengisi,” kata Salang.
Pasangan lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni juga dinilai bisa memiliki suara signifikan.
Menurut Salang, pasangan yang diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasioanal ini menarik karena memiliki latar belakang militer dan birokrat di pemerintahan DKI.
Agus merupakan perwira menengah berpangkat mayor infanteri yang kini menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
Sementara Sylviana sempat menjabat beberapa jabatan strategis di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelum duduk sebagai Deputi Gubernur bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Dengan latar belakang tersebut, Agus-Sylviana dapat mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang tegas, disiplin. dan memahami cara kerja birokrasi.
“Agus dan Silvyana juga memiliki pesona yang dapat menarik perhatian pemilih muda dan mungkin birokrat,” kata Salang.
Kendati demikian, kedua pasangan calon tersebut perlu menyusun gagasan dan program yang menarik dan realistis untuk bisa diterima pemilih Jakarta.
Sebab, kedua pasangan belum punya karya yang dapat dilihat secara nyata oleh masyarakat.
“Tantangannya, bagaimana meyakinkan pemilih kritis Jakarta. Apakah mereka bisa membangun jakarta lebih baik dari sekarang. Ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam membantu keputusan untuk memilih,” ucap Salang.